RSUD Jailolo Krisis Obat, Direktur Novi Drakel Mengaku Tidak Ada Bantuan Pemda

DRPD Halmahera Barat Saat Melakukan Sidak di RSUD Jailolo, Senin, 20 Maret 2023. || Foto: (Nia/Beritadetik.id).

DrpdBeritadetik.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, mengalami kekurangan (defisit) obat-obatan lantaran sejauh ini belum ada bantuan anggaran dari Pemerintah Daerah setempat.

Hal ini diungkapkan Direktur (RSUD) Jailolo Novi Drakel dihadapan DPRD Halmahera Barat saat melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di RSUD, Senin, (20/3/23).

Novi mengaku hingga sejauh ini tidak dapat bantuan dana dari Pemerintah Daerah terkait pengadaan obat-obatan.

Bacaan Lainnya

“Mau Direktur siapapun, jika kami tidak dibantu obat dari Pemda maka tidak akan bisa,” ungkapnya.

Memang lanjut Novi, untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki dana namun hingga kini belum dapat direalisasi.

“BLUD ini anggarannya sekian tapi uang belum ada. Kami baru mau mencari.
Kami dari BLUD seharusnya sudah di kasih dana awal, kenapa kami tidak?. Kami ibaratkan seperti bayi yang sebelumnya di ajak jalan, selanjutnya dilepas begitu saja,”cetus Novi.

Ia menjelaskan, RSUD memang sering mengalami kelangkaan obat, karena sistem pengadaan obat-obatan dari rumah sakit tidak seperti yang diterima oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Masalah yang paling banyak kami alami adalah obat, karena obat-obatan kami tidak seperti di Puskesmas atau Dinkes yang sumbernya dari APBD itu,”paparnya.

Orang nomor satu di RSUD Jailolo ini menyatakan, sementara pihaknya menunggu, bahwa jangan sampai mau Launching dari pak Bupati terkait program UHC.

“Jauh sebelum kegiatan Launching dilaksanakan, kehadiran kita bersama disini harus berupaya mencari solusi agar kelangkaan obat kami bisa tercukupi, sehingga pendapatan kami bisa naik dan bisa membeli obat-obatan,”tuturnya

Selain itu kata Direktur, terkait sistem pembelian obat pihaknya menggunakan aplikasi E-katalog yaitu melalui penginputan.

“Jadi kami input langsung terkonfirmasi barangnya sudah ada. Terkadang kami menunggu, setelah barangnya ada baru distributornya kabarin obatnya sudah ada. Ketika input di kabarin barangnya ada baru di kirim dan pengirimannya bukan di Daerah melainkan diluar Maluku Utara. Jadi satu sisinya kendala dari pengiriman barang,”katanya

Diceritakan untuk pengobatan tentunya tidak semua habis, karena itu biasanya jika stok obat habis seperti paracetamol pihaknya langsung berkoordinasi ke Kota Ternate untuk melakukan pengiriman obat.

Atas situasi seperti itu, Dirut RSUD Jailolo berharap kepada DPRD yang telah melakukan agenda Sidak di RSUD ini dapat melihat langsung kondisi yang ada, dan mampu memperjuangkan kekurangan yang dialami rumah sakit terkait kelangkaan obat-obatan.

“Mungkin hari ini kunjungan bapak bapak dewan kami bisa mendapatkan bantuan untuk dana obat-obatan, jika ada maka RSUD Jailolo akan berjalan maksimal,” tutupnya dengan penuh harap. (nia/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *