Beritadetik.id – Setelah 7 hari lakukan pencarian, Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate resmi menutup Operasi SAR terhadap musibah tenggelamnya sebuah Longboat dengan POB 5 orang di perairan Halmahera Barat, Maluku Utara.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman mengatakan Tim SAR gabungan telah berupaya semaksimal mungkin dalam operasi pencarian namun hingga hari ke tujuh, dua korban yakni Rendy Haya (25 tahun) dan Eko (35 tahun) belum dapat ditemukan dan dinyatakan hilang.
Lanjut Fathur, dihari ke tujuh pencarian dimulai pukul 07.30 WIT hingga sore hari pukul 18.00 WIT, Namun hasil masi nihil.
“Upaya pencarian sudah dilakukan dari titik duga tenggelamnya longboat yaitu di perairan Halmahera Barat hingga perairan Ternate sampai ke perairan Tidore namun korban tidak ditemukan,”katanya.
Fathur bilang langkah koordinasi dan Pemapelan juga telah di sampaikan ke instansi terkait serta kapal dan nelayan yang melintas di area kejadian. Apabila melihat maupun menemukan korban agar segera melaporkan ke Basarnas.
Tim SAR Gabungan pun sudah berkoordinasi dengan Agen kapal serta keluarga korban dengan menyampaikan bahwa operasi SAR sudah dilakukan sesuai SOP Basarnas yaitu selama tujuh hari dan sudah tidak efektif lagi .
“Terkait hal ini, pihak keluarga pun telah mengikhlaskan dan berterimakasih kepada Tim SAR Gabungan,”terangnya.
Lebih lanjut, Fathur mengatakan Tim SAR Gabungan melaksanakan debrifing dan Evaluasi dengan kesimpulan 3 orang korban selamat dan 2 orang korban dinyatakan hilang.
Sebelumnya, pada tanggal 20 Agustus 2023 pukul 22.00 WIT, longboat berangkat dari Desa Baru menuju Ternate.
Kemudian pada pkl 23.30 WIT longboat korban terhantam ombak dan terbalik.
Pada 20 Agustus 2023 pkl 09.00 WIT, 3 korban yakni Alten Kanari (48 Tahun), Merdy Dedene (27 tahun) dan Boy Malik (40 tahun) ditemukan terapung di laut oleh speed rute Jailolo – Ibu dalam keadaan selamat.(red).