BBM Subsidi Khusus Nelayan di Morotai Diduga Dijual Rp 11 Ribu Per Liter

Beritadetik.id – BBM subsidi jenis Pertalite untuk Nelayan desa Bubula Kecamatan Morotai Selatan Barat, diduga disalurkan dengan harga Rp 11.000 per liter.

“Ada salah satu ASN dari Dinas Perindagkop yang menyalurkan BBM Pertalite dan Nelayan kami dari desa Bubula dengan harga Rp 11.000 perliter,”ungkap Hamsir, Kepala Desa Bubula, Rabu 24 April 2024.

BBM subsidi jenis Pertalite diketahui merupakan salah satu program Pemerintah dengan HET yang ditetapkan sebesar Rp 10.000 perliter.

Bacaan Lainnya

Kepala DKP Pulau Morotai, Yoppy Jutan saat dihampiri wartawan beritadetik.id, Rabu 24 April 2024 di depan ruang aula lantai dua Kantor Bupati menanyakan terkait dengan perihal tersebut.

Yoppy Jutan membeberkan, program BBM subsidi untuk Nelayan di Kabupaten Pulau Morotai, sejak awal 2022 tahu lalu kuotanya rata-rata hanya 50-60 Ton kilo liter perbulan sebelum ia menjabat Kadis DKP.

“Saat itu tidak ada distribusi BBM. Namun ketika masuk menjabat sebagai Kadis DKP saya mulai membenahi administrasi terkait data bes Nelayan penerima BBM subsidi tersebut,”bebernya.

Dalam hal ini Nelayan-nelayan tradisional dan juga semua Nelayan yang punya Armada dengan kapasitas dibawa 30 gros ton itu berhak mendapatkan BBM subsidi sesuai dengan Perpres no 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran BBM.

Ia bilang, kalau Armada yang melebihi kapasitas 30 gros ton tidak boleh mendapatkan BBM subsidi Solar maupun Pertalite.

Saat pihaknya mendistribusikan pada sasarannya kata Yoppy mendapatkan perhatian serius dari pihak Pertamina, menyusul program COD BBM Nelayan (cash on delivery) bayar ditempat.

Dimana para Nelayan bisa mendapatkan BBM Subsidi secara mudah saat Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran pertiga bulan untuk pengantaran BBM pada beberapa tahun lalu.

Menurutnya, SPBN hanya satu di desa Daeo kalau dipikir-pikir yang dikeluhkan Kades Bubula. Kalau Nelayan mau mendapatkan BBM 1-2 jerigen berarti 50 hingga 100 kilo liter.

“Dengan jarak tempuh dari Wayabula ke Daeo, apakah harga BBM Subsidi itu tetap Rp10.000 kira-kira ongkos transportasi siapa yang tanggung? masa pemerintahan harus tanggung transportasi lagi,”ujar Yoppy.

Namun dengan adanya keterbatasan anggaran kata Yoppy, pihaknya menawarkan program pengantaran BBM Subsidi berjalan lancar tetapi pihak Nelayan menanggung tambahan biaya transportasi.

“Sehingga dengan fasilitas kendaraan pengantaran BBM Subsidi paling tidak dari Daeo ke Wayabula Kecamatan Morotai Selatan Barat, harganya tidak menjadi 15 atau 17 ribu perliter,”jelasnya.

Sembari menjelaskan, mungkin saja hanya menambah (1.000 seribu rupiah) yang tadinya Rp10.000 (menjadi Rp 11.000).(ul/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *