Dari Guru Honorer ke Petani, Pemuda Asal Halmahera Sukses Raup Puluhan Juta Tiap Bulan

Abd. Harus Yoba, Petani Milenial asal Gorua Utara, Kabupaten Halmahera Utara.|| Foto : (Istimewa).

Abd. Haris Yoba, asal Gorua Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kini terbilang sukses dalam usahanya sebagai petani. Mantan guru honorer di Halmahera ini, kini meraup pendapatan Rp 14 Juta per bulannya dari hasil budidaya tanaman Hortikultura di wilayah setempat.

Abdul Haris menuturkan, usaha di bidang pertanian yang ia lakukan itu, setelah dirinya memutuskan  berhenti sebagai guru honorer di Kabupaten Halmahera Utara pada 2018 lalu.

“Saya awalnya mengabdikan diri sebagai guru honorer di beberapa sekolah di Halmahera Utara. Dengan pendapatan yang tak seberapa sebagai guru honorer, saya memutuskan untuk berhenti agar menjadi petani Pepaya,”tutur Abdul Haris kepada beritadetik.id.

Bacaan Lainnya

Dia bilang, dari hasil pengembangan budidaya Pepaya itu, selain meraup untung Rp 14 Juta/bulan, dirinya juga dipilih sebagai calon duta petani milenial oleh Kementerian Pertanian RI.

Lebih lanjut, Alumni FKIP, Jurusan Ilmu Matematika, Unkhair Ternate itu menambahkan, meski dari segi keilmuan yang didapat di dunia pendidikan tak sejalan dengan usaha yang digelutinya sekarang, namun bagi dia, setiap usaha jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil.

“Saya kuliah ambil keguruan, tapi namanya setiap usaha pasti ada jalan, buktinya saya bisa bercocok tanam untuk jenis tanaman holtikultura, seperti pepaya, cabai, tomat buncis dan beberapa sayuran jenis sayuran lainya,”tutur Haris.

Dikatakan awal dirinya menanam berkisar 370 pohon pepaya jenis California, dan menghasilkan 700-800 buah/minggu.

“Satu buah pepaya di beli 5.000 maka penghasilan 1 bulan berkisar 14 Juta,”akunya.

Untuk sasaran pasar, selain di Kota Ternate dan pasar Tobelo, juga disuplai sebagian di Toko Alfamidi di wilayah Pusat Kota Tobelo.

“Ada berkisar 11 Toko di wilayah Kota Tobelo yang menjadi sasaran pasar saya,”ucap Haris sambil tersenyum.

Sembari mengaku pada beberapa bulan lalu, dirinya telah diumumkan sebagai satu dari sekian petani di Halmahera Utara yang diusulkan untuk menjadi calon duta Petani milenial pada Kementrian Pertanian RI. 

Di akhir wawancara dengannya, Haris bilang motifasi yang sangat urgensi bagi dia menjadi seorang petani milenial adalah, selain faktor mengejar pendapatan, juga bertujuan memberikan edukasi terhadap pemuda yang putus sekolah atau pun para sarjana yang masih menganggur.

“Saya juga termotivasi untuk meminimalisir angka pengangguran di Halmahera Utara saat ini. Paling tidak para pengangguran bisa ikut bersama memulai hal baru seperti ini, karena tidak sulit. Yang ada tinggal keinginan dan kerja keras,”cetusnya.

Haris juga menambahkan, hasil kerja kerasnya ini, pemerintah daerah setempat melalui instansi terkait sudah merespon baik.

“Saya harapkan Pemda selalu mendorong para petani guna memajukan pertanian di indonesia khususnya di daerah ini,”tutup pria kelahiran Gorua Utara 14 Juni 1995.(*).

Penulis : Ridho Arief

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *