DPRD Halmahera Barat Turun Sidak di RSUD Jailolo Karena Keluhan Warga

DPRD Halmahera Barat Saat Berada di RSUD Jailolo, Senin, 20 Maret 2023. || Foto: (Nia/Beritadetik.id).

Beritadetik.id – Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo. Hal Ini menyusul lantaran sering mendapat keluhan warga soal kelangkaan obat dan pelayanan.

Sasaran sidak yang dikunjungi yakni, Unit Gawat Darurat (UGD) dan Apotik RSUD. Sidak tersebut dilakukan langsung oleh ketua Komisi II Dasril Usman, dan Anggota Komisi I, Alber Hama, Hardi Hayun dan Judit Sikawi, Senin (20/3/2023)

Hardi Hayun mengatakan, tujuan sidak DPRD ialah mengetahui tingkat pelayanan dan untuk meminimalisir masalah di RSUD. Ketika ada masalah harus di selesaikan, setidaknya untuk mengurangi masalah keluhan warga terhadap Rumah sakit tentang manajemen pelayanan yang ada.

Bacaan Lainnya

“Secara pribadi, harusnya dokter-dokter lebih ikhlas memberikan pelayanan terhadap warga,”ungkap Hardi.

Menurutnya, pihaknya sangat membutuhkan informasi agar ada keterbukaan dari RSUD terkait kendala pelayanan yang dikeluhkan masyarakat. Selain mendengar penjelasan dari Direktur, ia juga meminta agar Dokter maupun tenaga medis memberikan informasi agar persoalan ini dapat di pecahkan bersama terkait masalah pelayanan dan obat-obatan di RSUD.

“Kalau kita cuma dengar dari ibu direktur tidak cukup bagi kita, itu dulu sebagai dasar kita, sehingga masalah – masalah yang muncul tadi dapat di minimalisir,”pungkas Hardi.

Ia mengaku, informasi yang didapatkan oleh anggota DPRD atas keluhan masyarakat sejauh ini adalah keadilan pelayan pihak RSUD yang terkesan tebang pilih.

“Informasi yang kami terima, antara pasien BPJS dan non BPJS (Umum) ini, pelayanannya berbeda. BPJS di layani biasa saja, sebaliknya pasien umum dilayani secara maksimal dan obat, ketika di datangi pasien BPJS katanya obat habis jadi kami ingin minta keterbukaan Dirut dan dokter yang lain,”tuturnya.

Dikesempatan yang sama anggota DPRD Alber Hama mengaku informasi yang dikantongi oleh pihak terkait rekomendasi yang dikeluarkan oleh Dokter berupa obat-obatan sejauh ini implementasinya tidak maksimal.

“Kami mendapat informasi bahwa ada rekomendasi yang di keluarkan oleh para dokter terkait dengan obat yang dibutuhkan pasien secara rutin, itu juga belum, dan kadang juga tidak dilakukan pengadaan.Inilah yang membuat kami turun lapangan untuk kroscek,”akunya

Untuk itu lanjut Alber, usai melakukan sidak dan berdiskusi langsung dengan Pihak RSUD. Harapannya, agar kelak nanti pelayanan terhadap masyarakat lebih baik.

“Kami berharap pelayanan maksimal dan prima, agar masyarakat datang dan pulang dalam keadaan sehat,”harap Alber.

Menanggapi itu, Direktur RSUD Noviana Drakel mengaku, sejauh ini memang sering mengalami kelangkaan obat, karena sistem pengadaan obat-obatan dari rumah sakit itu tidak seperti yang diterima oleh Puskesmas dan Dinas kesehatan yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

“Mau Direktur siapapun, jika kami tidak di bantu obat dari Pemda maka kami tidak akan bisa. Kami di BLUD seharusnya kami sudah di kasih dana awal, ini tidak,” ungkap Dirut.

Makanya hari ini, kata Dirut sebelum Launching program pengobatan gratis yang dilakukan langsung oleh Bupati James Uang, pihaknya telah membuat rapat dan membicarakan bersama untuk mencari solusi agar RSUD punya anggaran untuk membeli obat.

“Tujuan rapat hari ini agar kita juga butuh saran dari teman-teman dokter dan solusi agar bagaiman tidak ada kekurangan di Rumah Sakit saat launching nanti,”ringkas Dirut. (nia/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *