Buka Kegiatan Workshop, Begini Pesan Sultan Jailolo

Sultan Jailolo Ahmad Sjah membuka kegiatan program penanganan konflik paham keagamaan Tahun 2023.
Sultan Jailolo Ahmad Sjah membuka kegiatan program penanganan konflik paham keagamaan Tahun 2023.

Beritadetik.id – Sultan Jailolo Ahmad Sjah membuka kegiatan program penanganan konflik paham keagamaan Tahun 2023.

Kegiatan dengan tema “Workhsop Kerjasama Lintas Agama Melawan Politisasi Agama,” berlangsung di Gedung Pertemuan Kedaton Kesultanan Jailolo, Sabtu 29 Juli 2023.

Sultan Jailolo Ahmad Sjah dalam sambutannya mengajak masyarakat adat harus bisa menjaga adat se atorang.

Bacaan Lainnya

Dikatakan semua isu isu yang merebak di medsos harus bisa disaring, agar tidak ada konflik di Halmahera Barat.

“Perlu kita ketahui bersama bahwa persoalan politik agama sangat pelik, terutama dalam menyongsong Pilpres dan Pileg 2024,”ungkap Sultan.

Dikatakan pada pemilihan Kepala Desa (Pilkades) saja keluarga sampai bermusuhan tidak saling tegur, hal tersebut sangat tidak diharapkan.

Sementara Direktur Institute Buku Suba kota Ternate, Sukarno M. Adam menjelaskan, bahwa nama Buku Suba Institute ini bukan diartikan sebagai buku , akan tetapi buku ini adalah bahaasa Lokal yakni Gunung dan suba itu berada di gunung Gamalama.

“Buku Suba itu adalah gunung sembah atau bukit sembah yang berada di Gunung Gamalama jadi itu adalah Bahasa lokal,” terangnya

Abang Kano, sapaan akrabnya mengatakan, lembaga tersebut sudah berdiri kurang lebih lima tahun dan sudah banyak melakukan riset, dan kerjasama baik lokal maupun Nasional.

“Di Ternate sendiri kami sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Kota Ternate, dan kemudian melakukan agenda riset tentang kemajuan kebudayaan yang berhubungan dengan Warisan Budaya Takbenda, (WBTB) dan ada 3 hasil riset kami, diantaranya dengan Ngogu adat Ternate, Tuala Lipa yang berada di Kepala, dan Ritual Fere Kie,” jelasnya

Lanjut Abang Kano, di Kota Tidore juga dilakukan kerjasama dan sudah melakukan Riset Data Terpadu kesejahteraan Sosial, (DTKS) untuk skala Nasional. Sementara ini pihaknya melakukan pendampingan Desa dengan program pembangunan, penguatan Desa (P3PD) di tiga titik kabupaten Halmahera Timur, (Haltim) Halmahera Utara, (Halut) dan Kota Tidore Kepulauan, (Tikep).

Lebih Lanjut dikatakan Abang Kano, pihaknya masuk dalam kemitraan Nasional di NGO, dan Komite Pemantauan Otonomi Daerah di Jakarta, juga bermitra dengan Kemenag RI. Selain itu, pihaknya juga melakukan Riset ditingkat lokal.

“Alhamdulillah kami lolos dalam program penanganan konflik di Maluku Utara mungkin satu satunya lembaga yang lolos dalam penangan Konflik maluku utara itu adalah lembaga kami,”akunya.

Abang kano menjelaskan, Program yang dilakukan adalah penanganan mitigasi konflik ,atau pencegahan dini terhadap konflik menggunakan isu agama.(nia/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *