Ada apa dengan negeriku..
Para pemimpin menjadi tuli serentak ketika telah menduduki singgasana milik negara
Menjadi buta ketika melihat para rakyat telah sekarat karena kemiskinan
Para nelayan, para petani menjadi kebingungan dengan harga penghasilan yang semakin renda
Kau terlalu pandai mainkan orasi untuk membodohi para rakyat demi tercapainya ambisimu..
Apakah kau lupa, dulu kau kobarkan janjimu tentang kejayaan dan kemakmuran rakyat
Tapi ternyata untuk kepentingan mu dan golongan mu sendiri..
Mengapa,..
Kau buat kami menjadi pengemis dalam negeri kami sendiri
Kau berikan hak kami pada mereka yang nyatanya tak pernah memperjuangkan sang merah putih
Lalu mengapa kami harus menyanyikan lagu kemerdekaan jika nyatanya kami telah lumpuh dalam jiwa..
Kau yang dianggap menjadi wakil para jelata..
Yang menjadi pelonggar derita yang dianggap raja oleh rakyat
Tapi ternyata kau adalah penghiayanat para rakyat mu sendiri
Tertawala se puasmu nikmatilah keringat para rakyat mu..
Tapi ingat kami tak akan tinggal diam membiarkan para rakyat semakin tertindas
Membiarkan para rakyat semakin menderita…
Kami akan datang sebagai pembela rakyat pembawa suara dan aspirasi rakyat untuk terpenuhinya keinginan rakyat..
Walaupun kami ditodong senjata, dikejar ditembaki, dan dibunuh,
Tapi kami tak akan menyerah..
Kami akan datang lagi dan lagi hingga telinga mu tak lagi tuli dan matamu tak lagi buta..
Kami tak akan takut jika harus kehilangan nyawa demi kepentingan rakyat
Dari pada harus hidup menjadi budak dari para pemimpin
Karya: Rati Praditia