Ini Pesan PDM, di Musyawarah IMM Morotai

Musyawarah cabang Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pulau Morotai, 9 Rabiul awal 1444 Hijriah pada, Rabu 5 Oktober 2022. (ul/beritadetik.id).
Musyawarah cabang Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pulau Morotai, 9 Rabiul awal 1444 Hijriah pada, Rabu 5 Oktober 2022. (ul/beritadetik.id).

MOROTAI, Beritadetik.id – Pelaksanaan musyawarah cabang Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pulau Morotai, 9 Rabiul awal 1444 Hijriah pada, Rabu 5 Oktober 2022 malam.

Musyawarah bertakjub, “menciptakan pemimpin yang berjiwa religiusitas intelektualitas humanitas, untuk menuju IMM yang berkemajuan”.

Itu berlangsung sukses di Gedung Islamic Center (GIC) kawasan wisata religi Desa Gotalamo Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai.

Bacaan Lainnya

Ketua PC-IMM Morotai Albu Seba dalam sambutanya, musyawarah kali ini siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin harus benar-benar bisa membawa organisasi ini dengan sukses.

Dalam kesempatan itu, Albu berharap untuk mencapai IMM yang berkemajuan kita harus meggutamakan apa yang menjadi tujuan dari pada institusi tersebut.

Lanjut, Ketua umum DPD IMM Maluku Utara Taufan Baba juga mengatakan, sangat luar bisas IMM selalu eksis dan terus melakukan kaderisasi hingga sampai saa ini masih berdiri utuh.

“Mungkin ini momentum sangat tepat untuk DPD IMM Maluku Utara melaksanakan musyawarah daerah dan IMM Morotai menjadi tuan rumah,”tutur Taufan

Dikatakan, seluruh kader-kader IMM seindonesia kini sedang berada di era 4.0 problem yang dihadapi adalah kondisi sosial.

hal yang sangat berkaitan di era digitalisasi organisasi menciptakan sebua proses perubahan yang akan bisa menjadi pelajaran.

Selain Taufan, Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Asrun Padoma juga bersahutan, setiap membangun musyawarah selalu humanis kalian adalah agent of control, agent of change dan agent of socialization.

“Jadi selalu saja dengan mengangkat frasa dari IMM itu, menangkal organisasi artinya sukses memimpin dan sukses dalam study sebagai mahasiswa,”jelasnya.

Ia juga megatakan, untuk apa dengan sekadar berorganisasi kalau gagal dalam study. Bukan berarti seperti salah satu budayawan bernama Ridwan Saidi orang yang sudah gagal dalam srudy.

“Ridwan Saidi itu gagal dalam study. Tetapi wawasannya, pegetahuannya dan integritasnya sangat di kagumi banyak tokoh sejarawan indonesia,”terangnya.

Lanjut Asrun, yang disampaikan pesan-pesan moral ialah giat dalam belajar karena dalam Hadits islam “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China” seorang muslim tidak boleh bermalas-malasan dalam menimba ilmu.

Hadir dalam musyawarah tersebut:

Polres Pulau Morotai, Bawaslu Morotai, Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lanal), Komisariat HMI, OKP dan Pemda Pulau Morotai sekaligus membuka musyawarah tersebut. (ul/red)

Peliput: M. Bahrul Kurung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *