Morotai, beritadetik.id – Belasan Aktifis Solidaritas Aksi Mahasiswa untuk Rakyat Indonesia (§amurai) Distrik Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Maluku Utara, mengelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati di wilayah setempat, Senin (7/2/2022).
Demonstrasi yang diwarnai aksi bakar-bakar di kantor Bupati ini Samurai menyoroti masalah program Irigasi (Saluran Air) di Desa Tiley tahun 2014 lalu dan Talud (Penahan Ombak) di empat Desa yang diduga bermasalah.
Koordinator Aksi, Subahan Buton dalam orasinya membeberkan masalah program Irigasi dan Talud (Penahan Ombak) di Desa Maba, Desa Gorua, Tiley Kusu dan Desa Galo Galo Taluk mengalami kerusakan namun tak mendapat perhatian pemerintah setempat.
Merespon aksi tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ramlan Drakel mengatakan, terkait tuntutan pendemo, hal itu bukanlah kesalahan Pemda, melainkan kesalahan pemerintah desa terkait karena tak membuat laporan kepada Pemda lewat Dinas PU.
“Desa yang mengalami hal tersebut harusnya mengajukan permintaan bukan mengharapkan mahasiswa turun demo,”ucapnya.
Kadis menyebutkan dalam tahun ini untuk Dinas PU belum ada angaran pembangunan. Meski begitu, pihaknya mengaku sudah merencanakan untuk pembangunan talud penahan ombak di wilayah tersebut.
“Sudah ada anggaran Pembangunan talud di APBD 2022, namun itu kami fokuskan untuk desa yang rawan abrasi seperti Desa Mandiri dan Desa Totodoku,”tutupnya.(ul/red).
🔴 VIDEO AKSI SAMURAI UNIPAS MOROTAI :