Heboh…!, Nelayan Lede Pulau Taliabu Temukan Bangkai Ikan Paus Raksasa Terdampar

Bangkai ikan paus yang terdampar dan ditemukan nelayan asal Desa Lede, Pulau Taliabu, Sabtu 4 Maret 2023.(Istimewa).
Bangkai ikan paus yang terdampar dan ditemukan nelayan asal Desa Lede, Pulau Taliabu, Sabtu 4 Maret 2023.(Istimewa).

Beritadetik.id – Nelayan asal Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, menemukan seekor ikan Paus berukuran panjang 10 meter mati terdampar di tepi pantai.

Bangkai Paus raksasa itu ditemukan oleh nelayan desa Lede, Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, saat akan melakukan aktivitas penangkapan ikan, pada Sabtu (4/3/2023).

Selain belum diketahui jenisnya, warga setempat juga belum bisa memastikan secara pasti apa yang menjadi penyebab terdamparnya ikan paus tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kita kebetulan mancing dan tidak sengaja melihat bangkai ikan paus itu,”ucap Saleh, warga Lede saat ditemui wartawan.

Ia mengaku para nelayan yang mengetahui terdamparnya bangkai ikan Paus, kemudian mengambil gigi ikan Paus itu untuk dijadikan hiasan.

Saleh memprediksi ukuran panjang bangkai ikan paus tersebut berkisar 10 meteran dan lebar 5 meter lebih.

“Bangkai ikan paus itu sampai sekarang masih ada di tepi pantai. Ukurannya sangat besar dan kandas di tepi pantai,”tutup Saleh.

Sekedar diketahui, Paus termasuk hewan mamalia laut yang hidup dengan menghirup udara ke paru-paru mereka.

Paus tidak bisa bernapas di bawah air seperti ikan karena mereka tidak memiliki insang.

Jenis mamalia yang satu ini bernapas melalui lubang sembur yang terletak tepat di atas kepala mereka.

Di antara seluruh spesies binatang di bumi, paus biru merupakan binatang terbesar.

Spesies paus dikenal memiliki tubuh yang besar karena pilihan mangsa mereka dan evolusi, menurut Scientific American.

Berikut lima spesies paus terbesar di dunia dan fakta uniknya.

1. Paus Biru

World Wide Fund for Nature (WWF) menyatakan bahwa paus biru (Balaenoptera musculus) adalah spesies paus terbesar di dunia sekaligus binatang terbesar di bumi. Paus biru dapat tumbuh hingga 29,9 meter dengan berat mencapai 199 ton.

Menurut National Geographic, berat lidah paus biru setara dengan satu gajah dan hatinya setara dengan satu mobil. Spesies paus terbesar ini memiliki masa hidup 80-90 tahun. Mereka hidup dengan memakan krill, krustasea kecil seperti udang yang hidup di laut.

Satu paus biru bisa makan hingga empat ton krill setiap hari. Hewan ini berburu dengan menerobos kawanan besar krill dan membuka mulutnya yang dapat mencapai ukuran enam meter.

Saat ini, hanya ada beberapa ribu paus biru yang diyakini berenang di seluruh samudra, kecuali arktrik. Mereka diburu selama bertahun-tahun untuk diambil lemak dan minyaknya. Untuk itu, paus biru dilindungi di bawah Konvensi Penangkapan Ikan Paus Internasional 1966 dan termasuk sebagai spesies yang terancam punah.

2. Paus Sirip

Paus sirip (Balaenoptera physalus) adalah spesies paus terbesar kedua yang dapat tumbuh hingga panjang 26 meter dan berat hingga 72,3 metrik ton. Paus ini biasanya ditemukan di perairan lepas pantai yang dalam di semua lautan utama, terutama di daerah beriklim sedang hingga garis lintang kutub.

Paus sirip dikenal karena pola warna asimetris di kepalanya. Sedangkan bagian belakang tubuhnya berwarna gelap dan bagian bawah berwarna putih. Selama musim panas, paus sirip memakan krill, ikan kecil dan cumi-cumi.

Saat berenang, kecepatan paus sirip sekitar 10 hingga 15 km/jam. Namun, saat berburu makanan, kecepatannya bisa mencapai 40 km/jam. Mereka menggunakan pangkal ekornya untuk menghasilkan daya dorong dan akselerasi yang kuat.

Populasi paus sirip diperkirakan sekitar 100.000 ekor. Hewan ini terdaftar sebagai spesies terancam punah. Seperti paus besar lainnya, paus sirip terancam karena perubahan lingkungan, termasuk hilangnya habitat, racun, perubahan iklim, dan perburuan.

3. Paus Sperma

Paus sperma (Physeter macrocephalus) adalah spesies paus terbesar dari semua spesies paus bergigi dan dapat tumbuh hingga panjang maksimum 15,8 meter dan berat 40 metrik ton dengan jantan tumbuh jauh lebih besar daripada betina.

Binatang ini memiliki otak terbesar dari semua makhluk yang diketahui pernah hidup di bumi. Kepala mereka juga menyimpan sejumlah besar zat yang disebut spermaceti. Uniknya, para ilmuwan masih belum memahami fungsi spermaceti. Satu teori menyatakan bahwa spermaceti membantu paus mengubah daya apungnya sehingga dapat menyelam lebih dalam dan bangkit kembali.

Untuk menemukan mangsa dan berkomunikasi, paus sperma menggunakan ekolokasi yang menghasilkan sinyal suara berdurasi pendek yang disebut klik. Paus sperma berhabitat di seluruh samudra dan di Laut Mediterania. Binatang ini terdaftar sebagai spesies terancam punah.

4. Paus Sikat

Paus sikat mencakup tiga spesies paus balin besar dari genus Eubalaena. Paus sikat Atlantik Utara tumbuh hingga panjang 15,8 meter dan berat hingga 63,5 metrik ton. Mereka dapat hidup hingga 70 tahun dan para peneliti menggunakan kotoran telinga mereka untuk menentukan usia mereka setelah mereka meninggal.

Lemak paus sikat bisa setebal 30,4 sentimeter. Lapisan lemak yang padat ini melindungi mereka dari hawa dingin dan memberi mereka energi yang dibutuhkan untuk menjelajah. Ini juga berperan dalam daya apung yang membantu paus sikat mengapung dengan mudah.

Paus sikat Atlantik Utara berhabitat di perairan pesisir Atlantik, meskipun mereka juga diketahui melakukan perjalanan jauh ke lepas pantai, di atas air yang dalam. Paus sikat saat ini termasuk spesies yang terancam punah.

5. Paus Kepala Busur

Paus kepala busur (Balaena mysticetus) dapat tumbuh hingga 18,3 meter dan mencapai berat hingga 91 ton. Paus kepala busur memiliki lapisan lemak paling tebal dari spesies paus manapun dengan ketebalan 43 hingga 48 cm.

Paus kepala busur biasanya perenang soliter tetapi kadang-kadang mereka berburu dalam kelompok. Makanan paus kepala busur sebagian besar terdiri dari zooplankton. Spesies ini juga memiliki pendengaran yang sangat baik. Telinga mereka dapat mendengar suara berfrekuensi rendah.

Paus kepala busur pernah dianggap bernilai ekonomis karena tulang balin yang panjang dan lemaknya yang tebal. Mereka diburu secara komersial pada tahun 1600-an. Saat ini, paus kepala busur dilindungi dan termasuk spesies terancam punah.*

Editor : Ridho Arief

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *