BMKG Sosialisasi Peta Bahaya Tsunami, Andri Wijaya: Morotai Tidak Memiliki Jalur Evakuasi

Sosialisasi BMKG Ternate, Foto (ul/beritadetik.id).
Sosialisasi BMKG Ternate, Foto (ul/beritadetik.id).

Morotai, beritadetik.id – Sosialisasi Badan, Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Ternate terkait Peta Bahaya Tsunami.

Agenda tersebut digelar dalam ruang (Command Center) Kantor Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Kepala Stasiun Geofisika Kota Ternate Andri Wijaya Bidang menyampaikan, UU nomor 31 tahun 2009 tentang BMKG itu memberikan kewajiban untuk meginformasikan terkait dengan Gempa Bumi dan Tsunami.

Bacaan Lainnya

Dalam sosialisasi ini BMKG memberikan materi peta bahaya tsunami kepada Pemerintah Daerah dan beberapa Institusi lain. Agar memahami dampak atau bahaya yang ditimbulkan jika gempa yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami.

Dikatakan, dari hasil pemetaan dan data gempa dari BMKG di wilayah Pulau Morotai, di apit oleh dua lempengan besar dan mudah memicu terjadinya gempa bumi atau tsunami.

“Dua lempengan tersebut yakni lempengan Pilipina dan lempengan Halmahera, ancaman gempa berada di wilayah Pasifik seperti gempa jarak jau di Jepang maupun di benua Amerika bisa terkena di Pulau Morotai,”paparnya.

Dijelaskan, pihak sebelum itu telah meginformasikan bagi wilayah dampak tejadinya gempa bumi atau tsunami sejau ini sudah dibukukan sejak tahun 2017 silam tetapi lagi-lagi angaran untuk pelaksanaan kegiatan tersebut masih minim.

“Tahun ini kita diberikan kesempatan untuk mendatangi wilayah-wilayah rawan gempa dan memberikan informasih atau sosialisasi bahkan sekolah gempa bumi merupakan salah satu kebijakan langsung dari pusat salah satunya di Pulau Morotai,”jelasnya.

Pemerintah Daerah Lanjut Andri, segera tangapi dalam upaya kedepanya lebih cakap untuk megambil tindakan mitigasi terhadap gempa bumi di Morotai.

“Morotai tidak memiliki yang namanya alat sirine tsunami dan jalur evakuasi namu dari peta rawan tsunami ini kami tapat memberi informasih wilayah mana saja yang membutuhkan jalur evakuasi,”imbuhnya.

Pihaknya akan berupaya mendorong Pemda agar membuat jalur evakuasi kemudian bekerjasama menerima informasi dari BMKG tersebut. (ul/red).

Peliput: M. Bahrul Kurung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *