Seorang Auditor BPKP Maluku Utara Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

Ilustrasi Jenazah.
Ilustrasi Jenazah.

Beritadetik.id – Fahmi Firmansyah alias Fahmi (31 tahun) warga lingkungan RT08/RW003 Kelurahan Kalumata, Kacamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara ditemukan meninggal dunia dalam kamar kos.

Fahmi yang tercatat sebagai auditor BPKP Provinsi Maluku Utara, sebelum ditemukan meninggal, ia diketahui dalam keadaan sakit.

Hal ini diketahui saat salah satu rekannya bernama Rian mendatangi kos-kosan korban, pada Rabu (30/11) sekitar pukul 09.46 WIT, dengan tujuan mengantarkan makanan.

Bacaan Lainnya

Rian yang tiba di kosan mendapatkan pintu kamar korban dalam posisi terkunci. Di situ, Rian lalu beberapa kali memanggil korban serta mengetuk pintu, tapi korban tidak kunjung merespon, bahkan sepeda motor milik korban pun terlihat terparkir serta AC juga sedang aktif.

Dari situ, Rian kemudian menelpon pimpinan untuk memberikan serta meminta petunjuk. Mendengar itu, Rian lalu diperintah untuk memastikan apakah pintu itu terkunci dari dalam atau tidak.

Setelah menerima petunjuk, Rian lalu berkoordinasi dengan lima rekan lainnya serta meminta izin kepada pemilik kosan untuk mendobrak pintu tersebut.

Usai berhasil di dobrak dan terbuka, Rian dan rekannya menemukan korban dalam keadaan terbaring serta tidak menggunakan pakaian hanya menggunakan celana pendek atau bokser dalam keadaan tak sadarkan diri.

Karena panik, rekan Rian kemudian berkoordinasi dengan ambulance untuk dilarikan ke RSUD Chasan Boesorie, sementara pihak kantor menelpon keluarga korban yang berada di Kota Surabaya.

Kapolsek Ternate Selatan, Iptu Suherman saat dikonfirmasi mengatakan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh rekannya atas nama Rian Adi Negoro.

Saksi Rian menurut Kapolsek, ingin menemui korban dengan tujuan untuk membawakan makanan kepada korban dikarenakan korban sakit dan sempat di rawat di rumah sakit selama 6 hari.

Saat saksi Rian mengetuk pintu kamar kosan korban lanjut Kapolsek, saksi tidak mendapat respon dari dalam kamar meski kendaraan korban masih terparkir dan AC kamar dalam keadaan hidup.

“Karen tidak ada respon, saksi Rian langsung meminta petunjuk terhadap pimpinannya dan mendapat arahan untuk mengecek pintu korban terkunci dari dalam ataukah tidak dan menyuruh saksi untuk mendobrak pintu,” ungkap Kapolsek meniru keterangan saksi, Kamis (1/12).

Setelah mendapat arahan lanjut Kapolsek, saksi langsung meminta izin kepada pemilik kos sehingga saksi dan lima rekannya langsung mendobrak pintu kamar korban.

“Setelah mendobrak pintu kamar, saksi melihat korban dalam keadaan tidak menggunakan pakaian dan hanya memakai celana pendek dalam posisi terbaring di atas kasur,”katanya.

Setelah melihatnya, salah satu rekan saksi langsung menghubungi ambulance untuk dibawa ke RSUD-CB Ternate dan memberitahukan kabar tersebut kepada pihak keluarga korban di Surabaya.

Kapolsek juga menjelaskan, keterangan pemilik kos, Nurhayati Lapedi kepada anggota mengakui, setelah pintu kamar didobrak.

“Saya melihat pada saat almarhum sudah diangkat dan dibawa keluar dari kamar kos,” kata Kapolsek meniru keterangan pemilik kos.

Nurhayati menurut Kapolsek, juga mengetahui almarhum sempat dirawat di rumah sakit dikarenakan sakit.

“Saat ini korban sudah berada di rumah sakit umum untuk di formalin dan dimasukan kedalam peti mayat untuk dibawa kembali ke Surabaya dengan menggunakan pesawat,” akunya.

Temuan ini Kapolsek juga mengakui, pihak kelurga korban tidak mau dilakukan autopsi.

“Ada BAP penolakan autopsi serta membuat surat pernyataan,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, pada beberapa waktu lalu korban diketahui jatuh sakit, bahkan sempat di rawat di rumah sakit (RS) Prima selama enam hari lamanya.(*/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *