Kehadiran Presiden dan Perhatian Terhadap Kesehatan Masyarakat

Nadhir Wardhana (Salama Sekretaris Jenderal Terpilih Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia).

“Untuk mendalami efek dari kesehatan masyarakat perlu menggunakan pendekatan trias epidemiologi. Pendekatan ini memberikan perhatian kepada agent, host, lingkungan”.

Oleh: Nadhir Wardhana Salama

(Sekretaris Jenderal Terpilih Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia)

Bacaan Lainnya

 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dipastikan akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Maluku Utara pada 27 September 2022. Salah satu tujuannya meninjau pembangunan smelter di Maluku Utara.

Sebagai proyek strategis nasional, presiden berkepentingan untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat dibangun dengan baik,
memberikan hasil maksimal dan menjaga agar tidak berdampak negatif bagi masyarakat
sekitar.

Berdasarkan Permenko Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang perubahan atas Permenko Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang perubahan daftar proyek strategis nasional.

Proyek strategi nasional ini terdiri dari; Pembangunan 8 (delapan) fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas nikel oleh PT Aneka Tambang di Halmahera Timur; pembangunan 1 (satu) fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas pasir besi dan
Vanadium oleh PT Alchemist Metal Industry di Halmahera Utara; pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian komoditas nikel terintegrasi dengan penambangan serta kawasan industri dalam rangka pengembangan EV Battery (baterai kendaraan listrik) Nasional PT Aneka Tambang group, PT Industri baterai Indonesia, serta mitra di Halmahera Timur.

Proyek ini memberikan kontribusi kepada ekonomi karena membuka lapangan pekerjaan, menaikan nilai jual dari hasil pertambangan nikel, sebagai perwujudan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Meski memberikan dampak ekonomi, proyek-proyek berbasis pertambangan selalu punya konsekuensi terhadap lingkungan. Bentuknya berupa pembukaan lahan, perubahan permukaan tanah, dan perubahan ekosistem. Akibat dari perubahan ekosistem tadi maka akan mengakibatkan munculnya gejalah baru dalam lingkungan yang bisa saja berpengaruh pada kesehatan masyarakat.

Untuk mendalami efek dari kesehatan masyarakat perlu menggunakan pendekatan trias epidemiologi. Pendekatan ini memberikan perhatian kepada agent, host, lingkungan.

Agen meliputi bakteri, jamur, maupun virus. Host yang dimaksud disini adalah manusia, sedangkan lingkungan berkaitan dengan sistem lingkungan. Ketiga unsur ini saling mempengaruhi, jika salah satunya tidak diperhatikan maka berdampak pada timbulnya penyakit.

Ketidakseimbangan lingkungan dapat mengakibatkankan dua hal penting yang
menjadi penyebab penyakit yaitu, bertambahnya agen, serta dapat berpengaruh pada kerentanan host/penjamu dalam hal ini adalah manusia. Kerentanan yang sering digambarkan dengan menurunnya kondisi imunitas tubuh (kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit).

Nah, berdasarkan pendekatan tadi pembangunan smelter proyek strategis nasional berpotensi menibulkan ketidak seimbangan antara ketiga unsur tersebut.

Oleh karena itu pembangunan smelter di Maluku Utara perlu dikaji secara mendalam supaya tidak menimbulkan dampak kesehatan bagi masyarakat. Dengan demikian, kehadiran Presiden Jokowi sebagai kepala negara yang memiliki otoritas untuk menjamin keberlangsungan ekonomi dan kesehatan masyarakat diharapkan
untuk memberi perhatian serius kepada dampak perubahan lingkungan akibat pembangunan proyek strategis nasional tersebut terhadap kesehatan masyarakat di sekitar tambang maupun masyarakat Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Utara.

Apabila hal ini terabaikan maka akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari berupa pembiayaan, pemeliharaan kesehatan masyarakat yang pada akhirnya menggerus kekuatan ekonomi daerah dan masyarakat. (**).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *