Haltim, beritadetik.id – Soal peristiwa tenggelamnya motor fiber di perairan SP 1 Desa Patlean, Maba Utara, dengan muatan 20 penumpang hingga dinyatakan dua orang tewas dan empat kritis, pada 12 Februari 2022 kemarin, mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Patlean dan Patlean Jaya (IPMP2JAYA).
Ketum IPMP2JAYA, Maba Utara, Sumi Abdul Majid melalui keterangan resminya mengatakan, masyarakat Maba Utara Khususnya Desa Patlean dan Patlean Jaya, saat beraktivitas gunakan motor darat tujuan Maba Kota yang berjalur juga ke SP 1 dinilai tidak menjamin keselamatan, karena kendala jalan terlihat hancur serta pembangunan jembatan penghubung (3J) yang proyeknya tidak diselesaikan pemerintah untuk diseberangi masyarakat.
“Segera Pemda Haltim selesaikan Pembangunan Jembatan (3J) yang pekerjaannya tidak selesai, jangan biarkan seperti ini. Kemudian jalan lintas juga secepatnya dibijaki agar masyarakat terasa nyaman dan selamat dalam beraktivitas saat menyebrang ke perkampungan atau ke kabupaten/kota, “ujar Sumi yang juga warga Patlean itu.
Dijelaskan, warga Desa Patlean, SP 1 Maba Utara sangat merasa sulit untuk melintasj jalan penghubung antar desa ke desa dan atau kecamatan ke kabupaten/kota, karena jalan dan jembatan rusak tak terurus.
“Untuk itu, terkait 20 korban (penumpang) Motor Viber yang tenggelam di perairan SP 1 Patlean hingga dua orang meninggal dunia tersebut menjadi satu acuan yang sangat penting untuk dibijaki oleh Pemerintah Daerah Halmahera Timur, dengan cara segera selesaikan pembangunan jalan dan jembatan, “tegas Sumi dengan isak tangis karena turut berduka atas peristiwa yang menghilangkan dua nyawa itu
Ya, benar, Lanjut Sumi, bahwa ketetapan garis kematian sudah di atur oleh Allah SWT dan sebagai manusia ciptaan-Nya harus di ikhlaskan, akan tetapi hal ini juga menjadi satu cerminan kepada pihak terkait untuk menyadari masyarakatnya yang sedang menderita, kesulitan, bahkan kesannya terpinggirkan seperti dianaktirikan.
“Sekali lagi, pemerintah jangan cuek di desa kami, segeralah ambil tindakan memonitoring pembangunan jalan dan jembatan, sehingga warga tidak cenderung terus ikuti motor laut. Dan atau, Pemda Haltim jalan ke desa patlean lihat langsung kondisi dan keadaan kampung kami biar ketahui juga penderitaan warga saat beraktivitas yang tak menjamin keselamatan, tahu bahwa wilayah kita cukup tertinggal, dan Pemda juga harus tahu warga Patlean jauh dari harapan kesejahteraan, “tegas Sumi. (ono/red).