Beritadetik.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sofifi, Provinsi Maluku Utara mengambil sampel Takjil di wilayah Kota Ternate, Selasa (18/4/2023).
Pengambilan sampel ini dilakukan di wilayah Bastiong Kecamatan Ternate Selatan, Kelurahan Kampung Pisang dan juga di depan kawasan taman Nukila, Kecamatan Ternate Tengah.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sofifi, Provinsi Maluku Utara, Tri Wandiro mengatakan dalam kegiatan pengambilan sampel ini pihaknya melibatkan anak-anak Pramuka.
“Ikut melibatkan anak-anak Pramuka ini untuk membantu dalam rangka pengawasan obat dan makanan di lapangan,”jelasnya.
Ia menjelaskan dari jumlah 46 sampel Takjil yang di ambil pada Selasa 18 April 2023 di Ternate tidak ditemukan bahan yang mengandung zat berbahaya seperti formalin dan lainnya.
“Untuk hari ini memang hanya 46 sampel yang diuji, namun selama bulan ramadan tahun ini, BPOM Sofifi sudah mengambil sampel sebanyak 448 sampel di wilayah Maluku Utara,”jelasnya.
Dari jumlah sampel Takjil yang ada, lanjut Tri, pihaknya menemukan satu sampel Takjil yang ditemukan jenis sirup berwarna merah mengandung bahan berbahaya.
“Sirup yang ditemukan mengandung bahan berbahaya tersebut ditemukan di Kabupaten Halmahera Timur,”katanya.
Menurutnya angka penemuan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, karena pada tahun 2022 BPOM menemukan dua jenis takjil mengandung bahan berbahaya.
Dijelaskan bahwa sampel yang diuji pihaknya menggunakan sistem pembelian takjil secara langsung, jadi penjualnya langsung di data.
“Terhadap barang bukti pangan berbahaya bagi kesehatan itu langsung dilakukan penyitaan untuk proses pemusnahan,”tandasnya.(red).