Misteri Tragedi Gowonle, Hipma Patani Kembali Sorot Kinerja Polres Halmahera Tengah

Pengurus Hipma Patani Maluku Utara Periode 2023-2024. || Foto: (Istimewa).

Beritadetik.Id – Mengenang kasus pembunuhan tiga warga di Kali Gowonle, Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah yang terjadi pada 20 Maret 2021 lalu kembali disorot Himpunan Pelajar Mahasiswa Patani (Hipma Patani) Maluku Utara.

Pasalnya, kasus yang sudah memasuki 2 Tahun ini pelakunya tidak kunjung ditangkap oleh pihak kepolisian terkhususnya Polres Halmahera Tengah.

Ketua Umum Hipma Patani Maluku Utara, Sirajan Ade kepada beritadetik.id mengatakan, tragedi pembantaian yang mengakibatkan tiga orang korban sejauh ini dinilai pihak kepolisian tidak serius.

Bacaan Lainnya

“Sudah masuk 2 tahun, tapi Polres Halmahera Tengah masi saja menutupi kasus tersebut. Sebenarnya ada apa yang terjadi dalam tubuh kepolisian. Juga Pemda dan DPRD yang turut diam di tempat atas kasus itu,”ucapnya.

Dikatakan, kebenaran atas kasus itu mesti diungkapkan agar ada keadilan hukum, dan tidak merugikan antar pihak terutama keluarga korban dan warga terdampak.

“Kalau kinerja penegak hukum seperti ini berarti Polres Halmahera Tengah tidak serius tangani soal kasus pembunuhan itu. Padahal jika dilihat dari model kasusnya, OTK melakukan tindakan kejahatan kelas internasional, yang wajib tanpa alasan harus diusut sampai tuntas,”tegas Sirajan, aktifis asal Kecamatan Patani Timur itu.

Ia menyebutkan, Polres Halteng yang sudah melakukan penyidikan, proses pencarian fakta, pendalaman keterangan, dan semua barang bukti yang telah dikantongi, autopsi, pra-konstruksi, bahkan upaya-upaya lainya itu mesti diungkapkan semua hasilnya.

“Ini sebaliknya, Polres Halteng mala menebar janji kepada keluarga korban bahkan publik sekaligus bahwa Polres akan berupaya mengungkap sekaligus menangkap pelaku-pelaku pembunuhan. Dan semua hanya janji tanpa diusut, “jelasnya.

Apabila Polres Halteng tidak tuntaskan kasus ini lanjut Sirajan, maka akan terus berkepanjangan dan menjadi pewaris bagi pelaku pembunuhan. “Lalu, berapa lagi yang akan dikobarkan di belantara hutan nanti,”pintanya.

Sekedar diketahui, tiga korban diantaranya Alm. Risno Muhlis warga asal Desa Soma Kecamatan Malifut, Alm Yusuf Kader warga Desa Batu Dua Kecamatan Patani Utara, dan Alm. Hj. Masani warga Desa Masure Kecamatan Patani Timur.(*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *