WBN dan Pemda Halteng Kolaborasi Atasi Masalah Air Bersih di Weda

KTT WBN, Iwan Kurniawan secara simbolis memulai pengerjaan proyek fasilitas air bersih di Weda
KTT WBN, Iwan Kurniawan secara simbolis memulai pengerjaan proyek fasilitas air bersih di Weda

Beritadetik.id – Masyarakat Halmahera Tengah (Halteng), khususnya Kota Weda tak perlu lagi khawatir soal ketersediaan air bersih.

Pembangunan Water Intake dan Water Treatment Plant (WTP) yang mensuplai 15.000 meter kubik per hari untuk warga kota ini resmi dimulai sekaligus menjadi kado Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 Kabupaten Halteng.

Pj. Bupati Halteng, Ikram Malan Sangadji, tak menyembunyikan kebahagiaannya saat menyampaikan sambutan sebelum peletakkan batu pertama dilaksanakan.

Bacaan Lainnya

”Selama 33 tahun perjalanan Halteng, jangankan satu liter, satu tetes air baku pun belum bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat Kota Weda,” katanya.

Oleh karena itu, Ikram mengajak seluruh komponen masyarakat ikut serta menjaga pembangunan fasilitas itu.

“Jangan sampai WBN sudah bangun terus kita tidak jaga. Sekitar Rp 60 miliar itu mungkin tidak berarti bagi WBN dan IWIP, tapi sangat berarti bagi torang sebagai masyarakat Halteng.”

Fasilitas pengolahan dan distribusi air bersih yang berlokasi di Desa Fidi Jaya, Kecamatan Weda, itu merupakan kerja sama Pemkab Halteng dengan PT Weda Bay Nickel (WBN).

Selain Water Intake dan WTP Weda, PT WBN dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) akan membangun fasilitas serupa untuk wilayah Weda Tengah dan Weda Utara.

Berkenaan dengan penyediaan air bersih, menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Halteng, Abdullah Yusuf,

”Berbagai upaya telah dilakukan namun belum maksimal dan memenuhi standar kelayakan. Alhamdulillah setelah melakukan pertemuan, WBN dan IWIP sepakat membangun Water Intake dan WTP.”

Kerja sama berbiaya sekitar USD 4 juta dari alokasi dana PPM WBN itu, adalah pengejawantahan sinergi dan semangat yang sama antara Pemkab dan perusahaan untuk mendukung pembangunan, pengembangan, dan keberlangsungan hajat hidup masyarakat Halteng.

Di lain pihak, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT WBN, Iwan Kurniawan, mengemukakan, sebagai bagian dari masyarakat Weda, Perusahaan akan terus mendorong dan berkontribusi aktif melalui kerja sama semacam ini.

Tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga aspek-aspek lain yang dibutuhkan Halteng.

“WTP Weda ini adalah satu dari beberapa fasilitas sejenis yang akan dibangun oleh WBN dan IWIP,” ungkapnya.

Iwan berharap pembangunan WTP ini menjadi salah satu penanda erat dan sungguh-sungguh komitmen Pemkab dan WBN serta IWIP dalam membangun Halteng, demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.’

Pada proyek ini, WBN dan IWIP bertanggung jawab terhadap biaya dan seluruh aspek teknik, mulai dari Detailed Engineering Design (DED), pembangunan, hingga commissioning, dan serah terima.

Sementara Pemkab Halteng akan menyediakan lahan, saluran distribusi, serta seluruh aspek legal dan perizinannya. Pembangunan fasilitas ini dilaksanakan dalam dua fase.

Fase pertama didesain menghasilkan 7.500 meter kubik air bersih per hari, sedang fase kedua sebesar 15.000 meter kubik air bersih per hari.

Di hari yang sama, Pemda bekerja sama dengan PT WBN dan IWIP juga memulai pekerjaan penyiapan lahan Puskesmas Lelilef di Desa Lelilef Waibulan.

Sebelumnya, di awal 2023, persoalan kurangnya pasokan listrik di Halteng juga teratasi dengan suplai listrik sebesar 5 megawatt dari IWIP kepada PLN.

Tentang IWIP Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) merupakan kawasan industri terpadu pengolahan dan penambangan berbasis nikel yang terletak di Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Didirikan Agustus 2018, IWIP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sekaligus Objek Vital Nasional dengan berbagai kegiatan dan fasilitas utama termasuk penambangan, smelter, pembangkit listrik, pelabuhan, airport dan akomodasi.

Dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, IWIP berpedoman kepada prinsip pembangunan berkelanjutan (SDG) yang mengacu pada 4 (empat) pilar utama, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lokal serta Sosial Budaya dan Lingkungan.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *