Presiden Jokowi Groundbreaking Pembangunan PLTS PLN 50 MW di IKN Nusantara

Prosesi penekanan tombol sebagai tanda dimulainya _groundbreaking_ PLTS Ibu Kota Negara Nusantara 50 MW Kamis, (2/10). Keterangan foto: Presiden RI, Joko Widodo (keempat dari kiri), Menteri BUMN, Erick Thohir (ketiga dari kiri), Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (kiri), Komisaris Utama PLN, Agus Martowardojo (ketiga dari kanan) Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono (kedua dari kiri), PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik (kedua dari kanan), PJ Bupati Penajam Paser Utara, Makmur Marbun (kanan). Sumber foto: BPMI Setpres.
Prosesi penekanan tombol sebagai tanda dimulainya _groundbreaking_ PLTS Ibu Kota Negara Nusantara 50 MW Kamis, (2/10). Keterangan foto: Presiden RI, Joko Widodo (keempat dari kiri), Menteri BUMN, Erick Thohir (ketiga dari kiri), Menteri Sekretaris Negara, Pratikno (kiri), Komisaris Utama PLN, Agus Martowardojo (ketiga dari kanan) Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (keempat dari kanan), Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono (kedua dari kiri), PJ Gubernur Kaltim, Akmal Malik (kedua dari kanan), PJ Bupati Penajam Paser Utara, Makmur Marbun (kanan). Sumber foto: BPMI Setpres.

Beritadetik.id – PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW). Peletakan batu pertama atau _groundbreaking_ PLTS pionir pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ini dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis, (2/11).

Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai _forest city_ yang hijau dan ramah lingkungan.

”Ini adalah pionir PLTS di IKN, kapasitasnya masih bisa dinaikkan kalau memang dibutuhkan,” ujar Jokowi.

Bacaan Lainnya

Presiden menjelaskan, PLTS ini akan mereduksi emisi sampai dengan 104.000 ton CO2 per tahunnya. PLTS ini mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun, maka terjawab sudah bagaimana kecukupan kebutuhan listrik di IKN dipenuhi.

”Pertanyaan selanjutnya listriknya ada tidak? Siap atau tidak, katanya _green energy_? Di mana? Pertanyaannya sore hari ini langsung terjawab,” kata Jokowi.

Jokowi juga meminta agar jalur kelistrikan di IKN harus tertanam di bawah tanah untuk memastikan estetika tetap terjaga.

”Saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata. Harus semuanya _ground cable_ dimasukkan ke kapling di bawah tanah, masa kita membangun Ibu Kota yang bagus seperti ini kabelnya di atas,” ungkap Jokowi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan komitmen PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal berbasis pasokan ramah lingkungan untuk IKN Nusantara.

“Pembangunan PLTS ini merupakan upaya PLN mendukung IKN Nusantara menjadi kota hijau, futuristik dan berkelanjutan, sehingga listrik yang dihadirkan berbasis pasokan ramah lingkungan,” kata Darmawan.

Darmawan melanjutkan, PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd. PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.

“Kami _all-out_ men-_support_ infrastruktur kelistrikan hijau untuk mendukung IKN menjadi Ibu Kota terbaik di mana semuanya akan berbasis _state of the art of technology_, sumber energi bersih untuk IKN akan didukung teknologi pintar berbasis _Artificial Intelligence_ (AI) yang paling mutakhir dan indah secara estetika, di mana jaringannya berada di bawah tanah sesuai dengan konsep _green_, _smart_ ,dan _beautiful_,” imbuh Darmawan.

Lebih lanjut PLN akan membangun _renewable energy zone_ sebagai pusat riset, pusat bisnis, pusat pendidikan dan inovasi energi baru terbarukan. Di mana PLN akan melakukan kolaborasi dengan seluruh mitra terbaik yang tergabung dalam sebuah ekosistem besar.

Tak hanya itu, untuk menopang kebutuhan listrik hijau di IKN Nusantara, nantinya PLN juga akan memetakan dan memanfaatkan potensi hidro yang ada di sekitar IKN untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sampai dengan 1.000 MW.

Dengan begitu, sistem kelistrikan IKN Nusantara 100 persen akan berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) yang juga sesuai dengan komitmen PLN mencapai _Net Zero Emissions_ (NZE) pada tahun 2060.

“Komitmen PLN menghadirkan listrik yang tidak hanya andal untuk Ibu Kota Baru, tetapi juga bersih sejalan dengan target _Net Zero Emissions_ dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih di Indonesia demi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya,” pungkas Darmawan.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan Otorita Ibu Kota Negara terkait dengan pengembangan Green National Capacity City melalui pembangunan ekosistem ketenagalistrikan terintegrasi untuk Ibu Kota Negara.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *