Manfaatkan Studi, Distan Ternate Resmi Jadikan 4 Kelurahan Sebagai Agrowisata 

Thamrin Marsaoly (Kadis Pertanian Kota Ternate). (Istimewa).

TERNATE, Beritadetik.id – Dinas Pertanian (Distan) Ternate resmi jadikan empat Kelurahan di Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, sebagai agrowisata berbasis holtikultura.

“Kami menetapkan 4 Kelurahan itu sebagai kawasan agrowisata karena memiliki nilai jual yang sangat tinggi, “ucap Kadis Pertanian Kota Ternate, Tamrin Marsaoly kepada beritadetik.id, Selasa 30 Agustus 2022.

Empat Kelurahan yang sering dijadikan masyarakat sebagai destinasi wisata itu, di satu sisi memiliki daya tariknya tersendiri untuk dijadikan sebagai lumbung pertanian selain wisata.

Bacaan Lainnya

Olehnya, kata Tamrin, hal ini disorot lantaran konsep kawasan holtikultura sangat berserasi dengan studinya sebagai satu siswa Diklat BPSDN di Jawa Timur.

“Kita bisa manfaatkan empat Kelurahan itu melalui Studi yang sebelumnya didelegasi Pemkot Ternate untuk melakukan dikpat PKL 2, angkatan 12 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dikala itu, “katanya.

Dikatakan, salah satu sarat untuk lulus di PKL 2 itu diwajibkan projek perubahan dengan menawarkan judul yaitu akselerasi petani hortikultura dengan sistem urban farming.

Menurut Thamrin, kenapa urban farming holtikultura dijadikan konsep yang dipilih Ternate, alasannya karena pertanian di kota Ternate tak sama dengan pertanian di Kabupaten/Kota di Maluku Utara

“Sebab perbedaanya soal keterbatasan lahan dan sarana air, “akunya.

Tak hanya itu, lanjutnya, satu sisi, ini merupakan tantangan tersendiri sebagai kepala Dinas yang ditugaskan Wali Kota untuk mengurusi pertanian dengan mengembakan pertanian di holtikultura.

“Saya juga sosialisasikan peraturan Wali Kota tentang area holtikultura dan penetapan zonasi pertanian berbasis wisata pada empat keluraha Ternate Barat,”pungkasnya.

Thamrin menyebutkan, untuk kawasan di Keluraha Loto suda ditetapkan kawasan agrowisata, yang kurang lebih 3 hektar itu telah mulai bertahap menanam berbagai jenis tanaman, seperti terong, tomat, cabe, ketimun, sayuran hijau, dan lain-lain.

Diketahui, program holtikultura ini Dinas Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Ternate yang menetapkan kawasan tersebut sebagai wilaya agrowisata.

“Pariwisata akan menawarkan konsep wisatanya, sementara Distan melakukan konsep agronya, “ujar Thamrin.

Dijelaskan, dari kaloborasi dua instansi ini Pariwisata bertugas membangun pagar dan gajebo untuk peningkatan ekonomi dan sistim saung taninya, sedangkan Dinas Pertanian ditugaskan untuk membangun sistim pertaniannya.

“Agar kawasan agrowisata ini menjadi daya tarik menjemput para wisatawan yang mau berlibur di sekitaran lokasi tersebut. Bisa mampir sebentar untuk membeli sedikit hasil panen dari petani, sehingga bisa menghidupi ekonomi masyarakat disekitarnya, “terang Thamrin. (ian/red).

 

Peliput: Alfian Hatari

Editor: Darmawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *