Gabungan Siswa dan Warga Boikot SMA 12 Halmahera Selatan

Aksi siswa siswi tolak pergantian kepala sekolah.(Istimewa).

Beritadetik.id – Warga Desa Busua Kecamatan Kayoa Barat, melakukan aksi penolakan pergantian Kepada Sekolah baru di SMA 12 Kabupaten Halmahera Selatan.

Aksi yang diwarnai pemalangan sekolah tersebut tersebut berlangsung di halaman Sekolah SMA 12 sejak Kamis kemarin.

Karman Zein, M.Pd. Direktur Pusat Studi Masyarakat Maluku Utara, menyesalkan sikap Gubernur Malut dan BKD yang melakukan rotasi Kepala Sekolah Tanpa mempertimbangkan aspek sosiologis dan kondisi masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Karman menjelaskan, demi menghormati aturan dan prosedur BKN soal mutasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) silahkan BKD menggunakan kewenangan mutasi. Namun harus sejalan dengan misi penyegaran di level Kepala Sekolah.

“Sekarang ini kan banyak kebijkan rotasi yang menuai kontroversi, itu artinya BKD dan Gubernur mementingkan kemauan sendiri dan abaikan aspek stabilitas sosial dan pendidikan,”terangnya.

Sebagai ASN patut bersedia di rolling atau rotasi dipandang penting apabila sesuai dengan ketentuan.

Namu kata Karman, sekarang ini tahun politik jadi mestinya BKD dan Gubernur lebih hati-hati dalam melakukan rotasi jabatan karena ini tahun politik semua hal ada kaitannya.

Sementara itu aksi pemboikotan SMA Negeri 12 Halmahera Selatan sudah berlangsung sejak hari Kamis, 15 Juni 2023,

Sampai hari ini, (16/6) masyarakat desa Busua bersama Dewan Guru, dan siswa/siswi terus melakukan aksi penolakan Kepala Sekolah baru.(tim/red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *