Kilas Balik Pembunuhan Tiga Warga di Kali Gowonle Halmahera Tengah, Rifaldi : Siapa Pelaku Pembunuhan Ini

Detik-Detik Korban Pembantaian Kali Gowonle Dievakuasi Warga. (Beritadetik.id).

HALTENG, Beritadetik.id – Teka-teki siapa pelaku pembunuhan terhadap tiga warga Kabupaten Halmahera Tengah di Kalo Gowonle, Kecamatan Patani Timur pada Maret 2021 hingga kini masih misteri.

Keluarga korban Alm. Hi. Masani asal Desa Masure, Rifaldi Udin kepada beritadetik.id mengatakan, kegagalan Polres dalam pengungkapan pelaku pembunuhan ini membuat pihak keluarga terus bertanya-tanya.

“Kasus ini sudah memakan waktu satu tahun lebih, sayangnya kami pihak keluarga belum mengetahui siapa OTK yang melakukan pembunuhan secara sadis di Kali Gowonle itu,”ucap Rifaldi.

Bacaan Lainnya

Terkait masalah ini, pihak keluarga korban menagih janji pihak kepolisan dalam mengusut para pelaku pembunuhan tersebut.

“Kami minta Polisi ungkap pelaku dalam kasus yang menewaskan tiga warga dari Patani Timur dan Patani Utara ini,”ujarnya.

Dikatakan proses penyelidikan dalam peristiwa ini sudah masuk 1 tahun 5 bulan, sayangnya ungkap Rifaldi, namun penyelidikan atau proses penanganannya jalan di tempat.

Diketahui dalam aksi ini, Front Perjuangan Untuk Kemanusiaan (FPUK) Maluku Utara menggelar aksi beberapa kali baik di Polres Halteng dan juga Polda Maluku Utara.

Aksi ini dilakukan dengan tuntutan  agar pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku pembunuhan di wilayah Hutan Patani Timur pada Maret lalu.

Untuk diketahui, kasus pembunuhan yang dilakukan OTK di Kali Gowonle Patani Timur ini menewaskan tiga warga, masing-masing Risno Muhlis Warga asal Desa Soma Kecamatan Malifut, dan Yusuf Kader warga Desa Batu Dua Patani Utara, ditambah satu warga Desa Masure Patani Timur Hi. Masani.

Tiga korban tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda, tepatnya di kali Gowonle, kawasan Hutan Halmahera Tengah. Sementara itu empat orang lainya berhasil selamat dalam kejadian ini, yakni Martawan (45), Jahid (40) dan Anto warga asal Batu Dua Patani Utara, serta Babinsa Kopda Moh Zen Tehuayo.

Kesaksian Korban Selamat

Martawan korban selamat menceritakan Tanggal 20 Maret 2021 sekitar pukul 07.00 WIT, mereka berangkat dari Desa Tepeleo menuju pertigaan jalan untuk melakukan perjalanan ke KM 05 Desa Masure, kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah.

Pukul 16.00 WIT, para korban tiba di sungai Gowonle, Patani Timur dan beristirahat sambil merokok. Sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba para korban mendapat serangan dari arah depan dengan busur panah sekitar 20 anak panah.

Saat penyerangan terjadi, mereka semua dalam keadaan panik, sehingga dengan spontan mereka langsung melarikan diri dan dirinya (Martawan) sempat melihat salah satu anak panah telah mengenai Risno Muhlis pada saat itu.

Sekitar pukul 18.00 WIT, Martawan memberanikan diri untuk kembali sendiri ke TKP dan mendapati korban Risno dalam keadaan terluka di bagian punggung kanan.

“Saat itu saya sedang menjaga teman saya (Risno) yang dalam keadaan terluka. sedangkan teman-teman saya yang lain semua sudah lari terpencar,”katanya.

Ia juga mengaku menjaga korban hingga pukul 22.00 malam, namun korban Risno menghembuskan nafas terakhir (Meninggal) karena banyak mengeluarkan darah akibat bujur panah yang mengenai punggungnya.

“Saat teman saya (Risno) meninggal dunia, saat itu saya putuskan meninggalkannya diatas pasir di kali Gowonle lalu saya bergerak menuju arah pantai,”tuturnya.

Lebih lanjut, pada Senin 22 Maret 2021 sekitar pukul 13.00 WIT, Martawan (Korban selamat) tiba di Desa Peniti Kecamatan Patani Timur, lalu menceritakan kejadian yang dialami itu kepada warga setempat.

Sekedar diketahui, ketujuh orang tersebut sesuai rencana awal mereka ke Hutan dengan tujuan untuk mendulang emas di gunung Damuli, belakang Desa Peniti, Patani Timur, namun nahas lebih dulu menimpa mereka.(*).

Peliput : Tim
Editor   : Darmawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *