Beritadetik.id – Mahasiswa KKN tematik angkatan XXIV kelompok satu Universitas Halmahera Utara (UNIRA) menggelar diskusi dan pentas seni budaya, Minggu (30/7).
Kegiatan yang dipusatkan di depan kantor Desa Sosol, Kecamatan Malifut, ikut dihadiri Kepala Deputi 3 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Pengurus AMAN Maluku Utara.
Ketua Dewan AMAN Nasional, Afrida Erna Ngato ikut menguraikan keberadaan Suku Isam atau Pagu di wilayah Kao – Malifut, Kabupaten Halut.
Ia menjelaskan suku Isam atau Pagu memiliki beberapa versi, dimana orang Isam didalamnya terdiri dari orang Gayok, Lelesen, Wangeotak, Beringin Lelewi, Malifut, Balisosang, Tabobo, Dumudumutu, Sasauku , Walamok dan Gagapok.
Penyebaran suku Isam pada beberapa desa itu tersebar di lima kecamatan, yaitu di Kao, Kao Barat, Malifut, Kao Teluk dan Teluk Kao.
Penyebaran suku Isam ini memiliki wilayah adatnya meliputi Rerecinga di Lelesen yang perbatasannya dengan Tolabit sampai di Peda Peda Madotoko.
“Itu adalah wilayah adat Isam atau Pagu yang sudah terdaftar pada 2011 dengan luas 58.438 hektar,”jelas Erna.
Ia menyebutkan luas wilayah adat yang tercatat, sebagian telah dicaplok oleh PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM) untuk dimasukkan ke dalam wilayah konsensi tambang.
“Wilayah adat suku Isam yang sudah masuk konsensi tambang NHM berkisar 29.200 hektar,”katanya.
Kepala Deputi 3 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Ir. Anas Radin Sarif menambahkan bahwa komitmen AMAN sudah jelas.
“Tugas AMAN adalah berjuang dan pertahankan hak-hak asal usul masyarakat adat,”tandasnya.(fic).
Penulis : Fransisko Mandalika
Editor : Ridho Arief