Tebar Rasisme, HMI Ternate Bakal Polisikan Bakal Calon Walikota Tidore Syamsul Rizal 

Gufran Ayub (Ketum HMI Cabang Ternate). (Istimewa).

TERNATE, Beritadetik.id – Pernyataan salah satu bakal calon Walikota Tidore Kepulauan Syamsul Rizal menuai kecaman publik lantaran dinilai berbaur rasis.

Ketua Umum HMI Cabang Ternate, Gufran Ayub mengatakan pernyataan beliau dianggap rasis karena membeda-bedakan warga Oba dengan Tidore.

Sebelumnya, Syamsul Rizal yang mengikuti ajang silaturahmi di Kelurahan Mareku, Kecamatan Tidore Utara, pada Jumat, 23 September 2022 kemarin, dirinya menyampaikan Tidore Kepulauan ke depan harus menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tenggara.

Bacaan Lainnya

Gufran meniru ucapan Syamsul, bahwa pihaknya berencana akan membangun masjid besar dengan nama masjid Jazirah Al Mulk, yang menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tenggara, termasuk museum Moloku Kie Raha.

“Jadi kalau mau kaco dan mau keto alias mabuk bikin saja di Oba, jangan di Tidore. Karena di Tidore itu negeri tarekat dan negeri adat. Jangan kotori. Kalau mau kotori bikin saja disana bersama Sangir-Sangir di Oba,”tuturnya.

Kata Gufran, pernyataan Syamsul Rizal juga beredar luas melalui video dengan durasi 02.05 dimana sangat jelas pernyataan Politisi Partai Berkarya itu tidak etis dan berbaur rasis.

Atas dasar itu, Ketua HMI Cabang Ternate Ini menyebutkan Syamsul Rizal yang konon Sebagai figur publik itu harusnya memberikan pencerahan yang baik kepada masyarakat secara menyeluruh, bukan mengesampingkan masyarakat lainnya.

“Cita-cita membangun mesjid, tapi ia mengesampingkan masyarakat lainnya, “kata Gufran kepada beritadetik.id, Sabtu 24 September 2022.

Syamsul Rizal memangnya dirinya siapa? sambung Gufran, toh kenapa memojokkan masyarakat Oba hingga membuat himbauan kepada masyarakat untuk membuat kacau, membuat keto dan lain-lain di Oba.

“Sekali lagi, statemen tersebut sangat memandang rendah masyarakat Oba, bahkan sangat menyinggung dan menyakiti sebagian besar masyarakat Oba. Padahal, Masyarakat Oba juga bagian dari Kota Tidore Kepulauan, tetapi kenapa harus membedah-bedakan. Penyampaiannya tentang konsep peradaban yang di cita-citakan Samsul Rizal penuh kebusukan, “tegasnya.

Dijelaskan, terkait pernyataan Syamsul membuat Masyarakat Oba di pandang sebagai golongan rendah dan tidak berperadaban, beliau tidak menghargai kesetaraan dan kesamaan hak setiap masyarakat.

“Lebih parahnya, ia menyentil saudara-saudari Sanger di Oba secara keseluruhan. Sebagai putra yang lahir di daratan Oba, saya menentang dan tidak terima baik apa yang di sampaikan Samsul Rizal. Watak rasis seperti ini sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan cita-cita perdaban yang di perjuangkan para fouding father bangsa dan daerah ini, “sesal Gufran.

Oleh karenanya, pihaknya (HMI) mengecam dan akan melaporkan Samsul Rizal ke penegak hukum untuk segera proses. “Saat ini kami sedang mengkaji bersama teman-teman fakultas hukum untuk membuat laporan, “tandas dia.

“Watak dan perilaku seperti ini tidak patut contohi, harus di lawan. Ia tidak patut di anggap figur publik apalagi tokoh di daerah ini. Melalui video ini, kami bisa memahami apa cita-cita beliau di daerah setempat, khususnya di Kota Tidore Kepulauan, “tutup Gufran. (ian/red).

 

Peliput: Alfian Hatari

Editor: Darmawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *