Beritadetik.id – Ratusan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Buru di Kabupaten Halmahera Utara memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh 1 Mei 2024.
Aksi long march di seputaran kota Tobelo, Rabu (1/05/2024) itu diikuti gabungan organisasi cipayung plus yakni GMNI, LMND, GMKI, SULUH Perempuan, GAMHAS, KNPI dan organisasi paguyuban di Halmahera Utara.
Aksi yang dipimpin Rovin Djinimangale adalah bentuk keresahan elemen gerakan mahasiswa, pemuda, dan kaum pekerja di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.
Korlap aksi, Rovin Djinimangale mengatakan aksi yang di lakukan ini untuk menyuarakan hak-hak buruh yang belum di realisasikan oleh perusahaan yang bercokol di wilayah setempat.
Dalam aksi tersebut, pengunjuk rasa menyoroti masalah PHK sepihak dan penunggakan gaji karyawan PT NIKO, dan juga isu 1500 karyawan PT NHM yang akan di rumahkan.
Selain itu mereka juga menyoroti gaji pesangon yang belum di bayar oleh Presiden Direktur PT NHM. Tak hanya itu, para aktivis ini juga menyuarakan masalah hak pegawai PDAM di Halmahera Utara yang diduga belum direalisasikan.
Tuntutan lainnya terkait masalah tunggakan BPJS oleh Pemda Kabupaten Halmahera Utara dari tahun 2022-2024. Selain itu soal jaminan dan hak bagi tenaga kerja bongkar muat (TKBM) Tobelo.
“Lewat momentum hari buruh internasional ini kami ikut menuntut dan mendesak agar pemerintah mencabut rancangan Undang-Undang CIPTAKER sebagai turunan UU OMNIBUSLAW No. 11 tahun 2010,”pungkas Rovin.
Sekedar diketahui, aksi yang mendapat pengawalan dari pihak aparat kepolisian dari Polres Halmahera Utara itu dapat berlangsung secara aman dan kondusif.(mik/red).
Penulis : Maikel Sumtaki
Editor : Ridho Arief
