PLN Berhasil Bangun 28 Anjungan Listrik Mandiri di Maluku dan Maluku Utara

Penjelasan terkait penggunaan ALMA kepada petugas Perhubungan dan ASDP di Dermaga Fery Hunimua Liang Ambon
Penjelasan terkait penggunaan ALMA kepada petugas Perhubungan dan ASDP di Dermaga Fery Hunimua Liang Ambon

Beritadetik.id – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) berhasil membangun sebanyak 28 Anjungan Listrik Mandiri (ALMA).

28 ALMA ini dibangun selama periode Januari hingga Desember 2023, yang tersebar di pelabuhan dan dermaga di Maluku dan Maluku Utara.

Dari total 28 ALMA, Ternate jadi kota dengan pembangunan terbanyak, yakni sebanyak 11 unit.

Bacaan Lainnya

Kemudian disusul Kota Ambon dengan 8 unit, 4 unit di Masohi, Tual dan Tobelo masing-masing 2 unit, dan sedikitnya 1 unit di Sofifi.

General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menjabarkan, pembangunan ALMA terbanyak dilakukan di Maluku Utara.

Ini dilakukan karena moda transportasi laut lebih banyak berlalu-lalang di perairan provinsi berjuluk ‘Moloku Kie Raha’.

“Dibandingkan dengan Maluku, Malut ini memang lebih banyak transportasi lautnya. Banyak kapal feri dan kapal ikan yang lepas sandar di pelabuhan-pelabuhannya. Jadi, kami fokuskan pembangunannya lebih banyak di Malut,”katanya.

Dia menambahkan, di Kota Ambon pun demikian. Sebagai pintu masuk ke berbagai daerah, pihaknya perlu sediakan ini kepada kapal-kapal agar memudahkan mereka memperoleh energi.

Adapun total pemakaian kWh di 28 ALMA ini sebesar 178.401,5 yang membuktikan seberapa besar masyarakat antusias dalam menggunakan infrastruktur layanan publik ini.

Menurut data, rincian pemakaian kWh paling rendah sebesar 7.517,4 di daerah Tual dan tertinggi tentu saja di Ternate dengan 52,286.7 kWh.

Awat menyebutkan, ALMA mendukung program ramah lingkungan, dimana emisi karbon yang digunakan melalui listrik, sepertiga dari emisi karbon yang dihasilkan saat menggunakan BBM.

Selain itu, pembangunan ALMA ini sejalan dengan Program Electrifying Marine yang merupakan program layanan PLN untuk memudahkan pelanggan.

Sasaran fasilitas ini untuk penerangan kapal, mini coldstorage, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi-lokasi dermaga, pelabuhan.

“Ini bentuk komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di dua provinsi ini,”cetusnya.

Dikatakan, PLN sebagai jantungnya Indonesia tentunya berperan penting dalam menyediakan listrik secara terjangkau.

Tentu hal ini sejalan dengan konsep Indonesia menuju negara maju yang memudahkan masyarakat untuk dapat memanfaatkan teknologi secara masif,” sebutnya.

Selain itu, dengan memanfaatkan ALMA, pelaku-pelaku usaha ini lebih menekan biaya operasionalnya. Sebab, lebih murah dan dari segi waktu bisa dikatakan lebih efisien.

Awat berharap, dengan adanya pembangunan ALMA di berbagai wilayah kerja PLN UIW MMU ini, masyarakat permudahkan dalam hal mengakses energi listrik di wilayah perairan.

Kemudian bisa meningkatkan perputaran roda perekonomian, sehingga menghasilkan multiplier effect (efek berganda) ke berbagai sektor pula.

Secara perhitungan, ALMA dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya.

Sebagai contoh, awak kapal sandar dalam 12 jam bersandar, akan menghabiskan sekitar 96 Liter BBM, sehingga jika dikonversi menjadi Rupiah (Rp), maka akan menghabiskan sekitar Rp 643.000. Hal ini tentu lebih mahal dari pemanfaatan ALMA.

Apabila ALMA difungsikan, maka dalam 12 jam, pengguna hanya menghabiskan sebanyak 167,64 kWh dimana angka tersebut akan sebanding dengan Rp 303.000 sehingga dipastikan, pengguna akan menghemat sekitar Rp 300.000.

Apabila dikalkulasi lebih dari 12 jam maka penghematan akan lebih banyak lagi, dengan demikian ALMA secara fakta dapat menekan biaya operasional pengguna.

“Semoga di awal 2024 hingga tahun-tahun berikutnya, keberadaan ALMA ini bisa memberikan manfaat tak hanya bagi perekonomian masyarakat, melainkan juga kesejahteraan secara menyeluruh di berbagai sektor,”ucapnya.

Sembari menambahkan, manfaat ALMA ini adalah untuk kapal saat sandar tidak perlu menggunakan genset lagi, tidak perlu membeli bbm lagi, namun langsung saja menggunakan ALMA untuk menerangi kapal dan melakukan aktivitas produktif lainnya.(red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *