Gelar Kampanye, Jurkam AMR ‘Hujat’ Penantang, MS : Mereka Panik

Jurkam Paslon AMR saat menyampaikan orasi Politik pada acara Kampanye di Desa Wayo, Taliabu Barat, Rabu (4/11/2020) pukul 22.00 WIt.

      TALIABU_beritadetik.id – Panggung kampanye dalam pemilihan kepala daerah, seharunya menjadi medium untuk saling adu gagasan, visi – misi serta program lima tahunan dihadapan rakyat, bukan saling menghujat dan memfitnah satu sama lain.

Esensi dan tujuan dasar kampanye itu rupanya masih jauh dari pelaksanaan dan proses pemilihan kepala daerah (pilkada) di wilayah Kabupaten Pulau Taliabu saat ini.

Bacaan Lainnya

Seperti yang terlihat di acara kampanye Paslon 02 AMR di Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat pada Rabu malam kemarin. Sejumlah pengurus parpol koalisi AMR yang dipilih menjadi Jurkam dalam kampanye itu tampak lebih bayak membawa materi menghujat lawan politiknya dibandingkan dengan menjual visi misi kandidatnya dihadapan warga.

Pantauan media ini saat kampanye berlangsung, Jurkam Paslon AMR, Asrul mengawali orasi politiknya dengan mengajak warga masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang suka berjanji. “Banyak janji dia saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD, dan janji politik di Pilgub kemarin yang tidak pernah satupun direalisasikan,”ucap Asrul sapaan Ater dalam orasi politiknya di Desa Wayo.

Diatas panggung kampanye itu, Ater membeberkan MS banyak janjikan kepada warga untuk memberikan bantuan kantinting, janjikan anak-anak Tabona lanjut S2 lewat beasiswa dari Pemerintah Provinsi dan lain sebagainya.

“Semua omong kosong. Kenapa omong kosong, karena beberapa anak Tabona yang ia janjikan untuk lanjutkan studi S2 melalui bantuan beasiswa dari Pemerintah Provinsi serta  janji-janji lainya yang tidak dibuktikan sampai saat ini. Karena itu jangan lagi percaya omongan mereka,”ajak Asrul diatas panggung kampanye itu.

Dia juga menyebutkan, di kampungnya Desa Tabona, MS diistilahkan paitua talingkar (bapak tukang lingkar,red). “Karena itu orang talingkar tidak bisa dijadikan sebagai pemimpin di negeri ini. Jika menjadi pemimpin maka masyarakat akan menderita karena janji tak pasti dari calon tersebut,”ungkapnya. Tak sampai disitu, sejumlah dugaan masalah yang berkaitan pribadi MS ikut disinggung dalam kampanye tersebut.

Kesempatan itu, Akrawi Ketua PKPI Taliabu dalam orasi politiknya mengatakan, persoalan BBM subsidi jatah Taliabu selama ini tidak mampu dikelolah dengan baik sehingga sering terjadi kelangkaan dan kenaikan harga di wilayah Taliabu. “Kita bayangkan, dari jumlah kuota BBM subsidi 100 ton untuk Taliabu tidak beres dikelolah. Mestinya kartu sakti mereka harusnya ikut mencantumkan Program pengelolaan harga jual subsidi BBM dengan baik.

Selain itu, Sukardinan Budaya, mengawali kampanye dengan mengatakan, terkait dengan isu yang sengaja dibangun oleh beberapa media yang memberitakan soal Paslon AMR korupsi itu tidak benar. Ia juga mengatakan bahwa soal program pendidikan gratis Aliong Ramli itu sudah dilakukan pemerintahan saat ini dan tinggal dilanjutkan saja, karena itu jika ada Paslon lain yang punya program yang sama maka itu program yang dijiblak dari program AMR.

MS : ‘Mereka Panik

Terkait hujatan oleh sejumlah oknum Jurkam Paslon 02 Aliong Mus – Ramli (AMR) saat melakukan kampanye di Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat (Talbar), Rabu kemarin, Paslon penantang Nomor Urut 1 Muhaimin Syarif angkat bicara. 

Calon Bupati Nomor Urut 1 Muhaimin Syarif mengatakan, Paslon MS-SM setiap melakukan kunjungan kampanye di desa-desa di Taliabu, pihaknya fokus memaparkan visi misi dan menjual program di hadapan masyarakat. “Karena itu, terkait dengan cacian dan hujatan dari Jurkam 02, saya secara pribadi mengucapkan terima kasih karena sudah menyerang pribadi saya (MS),”kata Ketua DPC Gerindra Pulau Taliabu itu.

Muhaimin sapaan MS bilang, ajang kampanye dalam setiap pesta demokrasi, kandidat dituntut untuk adu Ide, gagasan dan program.  “Negara memfasilitas Pemilu ini bukan untuk ajang fitnah memfitnah privasi orang, karena itu apa yang disampaikan jurkam Paslon 02, ini adalah gambaran dari bentuk Kepanikan tetangga karena dari hasil sejumlah lembaga survei, alhamdulilah Paslon MS-SM unggul pada Pilkada Taliabu saat ini,”jelas Muhaimin.

Lebih lanjut, Muhaimin mengatakan, saat ini masyarakat Taliabu sudah cerdas dan tahu siapa yang benar dan siap yang Bohong,”tegasnya.

Karena itu soal fitnah yang dijadikan sebagai materi kampanye di setiap kampanye, MS mengajak pendukung dan simpatisan untuk tetap fokus pada misi untuk ‘Taliabu untuk Semua’ merangkul tanpa diskriminasi tanpa monopoli kekuasaan untuk kelompok tertentu, MS-SM tidak akan memfitnah dan cacian, karena itu apa cacian dan fitnah yang dijadikan bahan kampanye oleh paslon lain, saya (MS) berterima kasih. “Dalam islam diajarkan jangan pernah membalas apalagi marah kalau di fitnah, karena kalau kita difitnah Insya Allah di saat yang sama Allah berjanji akan memindahkan semua pahala dan kebaikan pemfitnah kepada Kita yang difitnah,”katanya.

Terpisah Wakil Ketua Tim Pemenangan Paslon (Paslon) Penantang Nomor Urut 1, Muhaimin Syarif-Syafruddin Mohalisi (MS-SM), Amrin Yusril Angkasa ikut geram atas materi kampanye yang disampaikan Asrul selaku Juru Kampanye (Jurkam) Paslon AMR di Desa Wayo pada Rabu malam kemarin dengan menyerang pribadi Calon 01 MS.

Terkait materi kampanye Asrul di kampanye AMR di Desa Wayo, yang menyerang Paslon 01 bahwa ada sejumlah anak-anak di Desa Tabona yang dijanjikan oleh MS tidak dibuktikan, itu bukan janji, karena faktanya soal program S2 lewat beasiswa provinsi itu ada dan silahkan ke Provinsi ambil datanya. “Terus saya mau jawab, soal bantuan katinting dan kelengkapan Collbox, itu sudah tersalur ratusan unit, bahkan sekian unit mesin Johnson dan perahu fiber masing-masing Desa Kabuno, Limbo, Tabona, Samuya , Bapenu dan Desa yang lain saya datangkan untuk Nelayan, jadi yang tepat Asrul yang pantas disebut paitua talingkar (bapak taputar). Buktinya taputar jadi tidak dipilih saat 3 Kali caleg berturut – turut dan terus gagal karena tidak didukung masyarakat,”kata Wakil Ketua Tim MS-SM, Amrin Angkasa menangkis orasi Asrul dalam kampanye Paslon 02 kemarin.

Sembari menambahkan, masalah ketimpangan pembangunan dan amburadulnya birokrasi dan kebijakan pemerintah dalam empat tahun ini membuat rakyat menjerit di mana -mana, ketidakadilan marajalela, intimidasi disana sini, pengangguran bertebaran di semua desa, ganti rugi pengusuran lahan warga tidak terbayar, jalan rusak dan tidak kunjung dibuat, banjir dimana mana, pelayanan listrik yang tak menyentuh hampir sebagian besar desa di Taliabu. “Jangan tutup mata terutama yang sering berteriak fitnah dan menghujat. Fakta pembangunan ini miris, jadi sebaiknya bicara program,”pungkasnya.(al).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *