Stok Obat Habis, Pasien BPJS di RSUD Morotai ini Terpaksa Usaha Obat Sendiri

Beritadetik.id – Suami salah satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Kabupaten Morotai, keluhkan kekurangan stok obat-obatan Minggu, 26 Mei 2024.

Hanya karena untuk mengambil obat, warga terpaksa bersusah payah keluar membelinya di apotek-apotek di luar dari RSUD Ir. Soekarno.

Seorang warga Pangeo, Ahlit Hape (28), menceritakan istrinya N (24) yang dirawat di rumah sakit Ir. Soekarno selama dua hari lantaran melahirkan dan mendapat perawatan, Ahlit harus bolak-balik untuk membeli obat di luar.

Bacaan Lainnya

“Saat saya diberi resep obat oleh dokter untuk mengambil obat di Farmasi rumah sakit, ketika saya berikan resep itu ke apotik atau farmasi ternyata stok obat itu habis,”jelas dia.

Kata Ahlit, perawat lalu menyuruhnya membeli obat di salah satu apotek di luar dari rumah sakit yang bertempat di samping.

“Setelah saya ke Apotik Kimia Farma tersebut, lalu saya memberikan resep obat yang diberikan dokter, ternyata obat itu tidak masuk dalam daftar BPJS maupun KIS,”terangnya.

Ia bilang, pihak rumah sakit beralasan, obat itu di luar daripada tanggungan BPJS Nasional dan bantuan KIS.

“Setelah dari situ, saya langsung balik dan saya berpikir bahwa Rumah Sakit disini ketika kita berobat di sini itu serba gratis karena itu berdasarkan program Bupati dan Pemerintah Pusat,”kesalnya.

Dirinya mengaku, harga obat yang dibelinya itu harganya Rp 150 ribu. Akibat dari harga obat mahal, Ahlit belum bisa mengeluarkan istrinya dari rumah sakit lantaran kehabisan uang untuk membayar biaya administrasi.

“Karena saya belum melunasi pembayaran itu maka kata mereka seharusnya jam 3 sudah selesai dan segera dilunasi, makanya saya pinjam uang ke teman untuk melunasinya,”bebernya.

Ahlit bilang, bahwa bukan hanya dirinya yang alami masalah beli obat di luar tapi banyak pasien lainya yang mengalami hal serupa.

“Bukan hanya saya saja tapi banyak juga pasien yang di kenakan biaya obat itu di luar dari BPJS. Saya berharap apa yang sudah menjadi program pemerintah harus dilaksanakan sesuai dengan program tersebut,” pungkasnya.

Diketahui, pihak RSUD Ir. Soekarno sudah mengizinkan istri dari Ahlit untuk pulang ke rumah tetapi dengan syarat Ahlit harus melunasi biaya selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Terpisah, Direktur RSUD Ir. Soekarno Dr Intan Imelda Ingelbert Tan, saat dikonfirmasi media ini belum merespon terkait keluhan Ahlit hingga berita ini di tayangkan. (ul/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *