Kadis PMD Morotai Dikritik, FPMB: Tak Memahami Kemiskinan

foto: (ilustrasi).
foto: (ilustrasi).

Beritadetik.id – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pulau Morotai, dalam rapat koordinasi baru-baru ini dengan sejumlah Kepala Desa. mengatakan bahwa hanya 5 Desa yang masuk kategori tertinggal dan miskin.

Antaranya, Desa Falila, Desa Aha Kecamatan Morotai Selatan, Desa Ngele-ngele Besar, Ngele-ngele Kecil Kecamatan Morotai Selatan Barat, dan Desa Tanjung Saleh Kecamatan Morotai Utara,

Hal yang diutarakan itu tak berselang beberapa hari kedepan, telah mendapat banyak kritikan dari berbagai kalangan terutama Forum Pemuda Morotai Bangkit (FPMB).

Bacaan Lainnya

Julkifli Samania Ketua FPMB kepada awak media Sabtu (14/01/2023) mengatakan, Kadis PMD Ahdad Hi. Hasan tak cukup banyak memahami tentang Desa tertinggal dan Desa miskin.

Menurutnya, keterangan seorang Kepala Dinas tersebut di hadapan para Kepala Desa harusnya lebih visioner dan jangan tergesa-gesa dalam memberikan sebua narasi yang menurut pribadi sendiri.

Meski begitu, dengan mendinginkan pernyataan dari Kepala DPMD agar publik tidak salah menilai bagaimana Desa yang di maksudkan tertinggal dan miskin itu.

Sehingga Julkifli mengatakan, Desa yang dikatakan miskin apabila ketidakmampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

“Jika masyarakat itu miskin maka secara tidak langsung kreativitas di wilayah Pemerintah hilang kemampuan untuk mendistribusikan keadilan,”ungkapnya.

Lebih lanjut, ia membeberkan pengertian tentang Desa tertinggal seperti Desa yang jauh dari institusi modern dan tidak mendapat akses Jalan, listrik dan fasilitas lainnya.

Sementara pada kemiskinan Julkifli menekankan, pemerintah agar memelihara masyarakatnya dengan program yang menyentuh dari pada hanya sekedar berbicara.

“Program penanggulangan kemiskinan dan pencegahan stunting yang dibicarakan belum ada satu pun yang tuntas, padahal pemerintah itu lembaga yang terorganisir, mengapa tak ada sinergitas nya,”tanya Ketua FPMB.

Dikatakan, pendapatan per kapita semakin menurun, hal itu tidak mungkin sesuai dengan rencana kebijakan yang ada. Sehingga Pemerintah harus berpikir kreatif untuk mengurangi kemiskinan di Morotai.

“Sebagai salah satu contoh buruk Pemerintah saat ini adalah ketidak identiknya dalam menetapkan Desa miskin dan Desa tertinggal, lantaran sama halnya menyalahkan tugasnya sendiri,”imbuhnya.

Tak hanya itu, di saat yang sama permintaan untuk fokus pada program penanganan stunting. Kata Julkifli, gizi buruk anak berkaitan dengan pendapatan orang tua.

“Jadi stunting pada anak akan bertambah jika ekonomi keluarga itu menurun,”pungkasnya. (red).

Editor : M. Bahrul Kurung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *