Merinding ! Detik-Detik Serangan OTK Yang Diduga Suku Togutil di Halteng

Foto Ilustrasi Serangan Terhadap Warga Patani yang diduga Suku Togutil.

Kabut hitam menyelimuti daratan hutan wilayah Patani Utara dan Patani Timur, Halmahera Tengah, Maluku Utara, disana ada 7 Warga Asal Patani Utara dan Warga Masure, Patani Timur sedang berada di Hutan untuk mendulang emas di Gunung Damuli. Semua dilakukan demi mencari nafkah keluarga, namun takdir berkata lain, usaha kerja keras yang mereka lalui justru berakhir duka yang mendalam bagi keluarga dan warga di Negeri Fagogoru Halmahera Tengah. Berikut kisah saksi hidup dalam kejadian serangan orang tak dikenal yang diduga suku Togutil itu.

SABTU (20/3/2021) Jarum Jam baru menunjukan pukul 07.00 WIT Pagi. Martawan bersama 6 temanya, yakni Risno Muhlis asal Desa Soma Malifut, Yusuf Kader, Anto, Jahid, Warga Asal Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, ditambah Hi. Masani Warga Desa Masure, Kecamatan Patani Timur dan Babinsa Kopda Moh Zen Tehuayo (Anggota Koramil 1512-02/Patani) menuju titik lokasi Gunung Damuli tepatnya di Hutan Kali Gowonle, Patani Timur.

BACA JUGA : BREAKING NEWS : Tiga Warga Halteng Ditemukan Tewas di Hutan, Empat Berhasil Selamat Termasuk Anggota TNI

Bacaan Lainnya

Kepada reporter media ini, Martawan saksi hidup atau korban selamat mengisahkan, awal sebelum kejadian menimpa dirinya bersama teman-temanya masuk ke Hutan pada tanggal 20 Maret 2021 sekitar pukul 07.00 WIT, mereka berangkat dari Desa Tepeleo menuju pertigaan jalan untuk melakukan perjalanan ke KM 05 Desa Masure Kecamatan Patani Timur Kabupaten Halmahera Tengah.

Saat tiba di Sungai Gowonle, Patani Timur sekira pukul 16.00 WIT, para korban beristirahat sambil merokok. Sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba para korban mendapat serangan dari arah depan dengan busur panah sekitar 20 anak panah.

  1. Korban Serangan OTK.

Saat itu Martawan menceritakan mereka dalam keadaan panik, sehingga dengan spontan mereka langsung melarikan diri dan dirinya (Martawan) sempat melihat salah satu anak panah telah mengenai Risno Muhlis (salah satu temannya) asal Desa Soma Malifut pada saat kejadian itu.

Sekitar pukul 18.00 WIT, Martawan memberanikan diri untuk kembali sendiri ke TKP dan mendapati korban Risno Muhlis dalam keadaan terluka di bagian punggung kanan. “Saat itu saya sedang menjaga teman saya (Risno) yang dalam keadaan terluka. sedangkan teman-teman saya yang lain semua sudah lari terpencar,”ucap Martaman mengisahkan peristiwa itu.

2. Warga Korban Serangan OTK

Selanjutnya sekitar Pukul 20.00 WIT, ada satu orang laki-laki memakai pakaian dari kulit kayu mendatangi TKP yang berjarak 20 sampai 30 meter dengannya (Martawan). Ia mengaku orang tak di kenal itu mendekat, dan sempat ia (Martawan) melakukan komunikasi dengan orang yang tidak dikenal tersebut. “Dia (OTK) itu cuek dan pergi masuk ke semak-semak,”katanya.

Demi sahabat, ia tetap duduk menjaga korban hingga pukul 22.00 malam, namun korban Risno Muhlis menghembuskan nafas terakhir (Meninggal) karena banyak mengeluarkan darah akibat bujur panah yang mengenai punggungnya. “Saat teman saya (Risno) meninggal dunia, saat itu dengar berat hati saya putuskan meninggalkannya diatas pasir di kali Gowonle lalu saya bergerak menuju arah pantai untuk meminta pertolongan warga.”ucap Martawan mengisahkan kejadian nahas itu.

3. Korban Serangan OTK.

Lebih lanjut, pada Senin 22 Maret 2021 sekitar pukul 13.00 wit, Martawan (Korban selamat) tiba di Desa Peniti Kecamatan Patani Timur dan menceritakan kejadian itu kepada warga setempat.

Sementara itu Jahid (40) Warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara yang ikut selamat dari kejadian tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan di Puskesmas Tepeleo Kecamatan Patani Utara, begitu juga dengan korban selamat lainya juga mendapat perawatan.

Dalam perisitiwa ini, Empat orang warga Desa Batu Dua dan satu warga asal desa Masure Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah (Halteng) ditambah satu anggota TNI yang dinyatakan hilang di Hutan pada 20 Maret pekan lalu kini sudah ditemukan tiga orang diantaranya meninggal dunia.

Korban Selamat Anto dan Babinsa Kopda Moh Zen Tehuayo.

Tiga korban yang ditemukan tewas karena diduga diserang orang tak di kenal (OTK) itu, masing-masing Risno Muhlis, Yusuf Kader, ditambah satu warga Desa Masure Patani Timur Hi. Masani.

Sementara 4 lainya yakni Martawan (45), Jahid (40), Anto warga asal Batu Dua Patani Utara dan Babinsa Kopda Moh Zen Tehuayo (Anggota Koramil 1512-02/Patani) berhasil menyelamatkan diri.

BACA JUGA : Dua Korban Berhasil Dievakuasi, Satu Korban Asal Makian Soma Masih di Hutan

Sekedar diketahui, ketujuh orang tersebut sesuai rencana awal mereka ke Hutan dengan tujuan untuk mendulang emas di Gunung Damuli, Patani Timur yang kabarnya lokasi tersebut terdapat emas, namun nahas lebih dulu menimpa mereka. *Semoga para korban Husnul Hotimah. Amin..(awn/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *