Beritadetik.id – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pulau Morotai, Rajak Lotar, memastikan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah diterima oleh seluruh sekolah di wilayahnya tanpa terkecuali. Besaran dana yang diterima masing-masing sekolah akan disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada.
“Jadi besaran dana BOS itu tergantung dari jumlah siswa, pencairan anggaran setiap 3 bulan sekali. Anggaran dari pusat,” ungkap Rajak pada 23 April 2025.
Ia mencontohkan sekolah-sekolah besar seperti SMP Negeri dan SD Unggulan yang memiliki jumlah siswa banyak dapat menerima dana BOS hingga sekitar Rp100 juta, tergantung pada jumlah siswa mereka.
Lebih lanjut, Rajak menjelaskan bahwa pencairan tahap pertama telah selesai pada bulan Maret lalu, dengan batas akhir pencairan pada tanggal 25 Maret. Ia menegaskan bahwa dana BOS akan ditarik kembali jika sekolah yang bersangkutan tidak mencairkannya hingga batas waktu tersebut.
Namun, Rajak mengakui adanya kendala penyaluran dana BOS untuk beberapa sekolah, salah satunya adalah Sekolah Dasar (SD) di Desa Tiley, Kecamatan Morotai Selatan Barat.
“SD Tiley kan persoalan Administrasi yang belum diselesaikan di massa kepala Dinas Pendidikan yang lama. Dananya belum di salur dari pemerintah pusat ke KPN,” jelasnya.
Mengenai mekanisme penyaluran, Rajak menerangkan bahwa setelah dana BOS diterima oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPN), selanjutnya akan disalurkan ke Bank BPD, barulah kemudian ditransfer langsung ke rekening masing-masing sekolah penerima.
Bendahara BOS Dinas Pendidikan Harianti Yudi, menambahkan bahwa penyaluran dana BOS dalam satu tahun dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah dilaksanakan pada bulan Januari, sementara tahap kedua akan dilakukan setelah laporan dari sekolah-sekolah selesai, biasanya pada bulan Agustus.
Selain itu, Bendahara BOS juga menyinggung adanya pengurangan dana dari beberapa sekolah terkait sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) dana BOS tahun 2022.
Total dana BOS yang dialokasikan untuk Pulau Morotai tahun ini mencapai Rp5.9 miliar.(ul)
Editor: M. Bahru Kurung