SURAT TERBUKA : Kelakuan Kontraktor dan Visi-Misi AMR

“Taliabu butuh sentuhan kerja, bukan pencitraan. Sebagai anak negeri Taliabu tidak butuh janji, tapi butuh kepastian pembangunan”.

Penulis / Pemuda Wayo : Dedi Jakaria

JUMAT (26/2/2021), Bupati dan Wakil Bupati Taliabu Aliong Mus dan Ramli (AMR) secara resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Seiring berjalannya waktu di masa periode kedua ini, publik tentu memiliki harapan penuh agar janji politik yang diikrarkan dihadapan rakyat dapat diwujudkan.

Bacaan Lainnya

Konsep dan slogan berbenah yang dijadikan bungkusan visi-misi AMR untuk menarik empati rakyat Taliabu di Pilkada kemarin harus ditunjukkan dari sekarang, tidak bisa ditunda-tunda. Ingat masa jabatan di periode kedua ini hanya 3,5 tahun, bukan 5 tahun masa jabatan.

Berangkat dari periodesasi kedua Aliong-Ramli yang terbilang singkat itulah, disini penulis ingatkan, agar jangan habiskan waktu untuk saling menjatuhkan, serta saling memfitnah satu sama lain demi kepuasan syahwat pribadi dan kelompok dalam pemerintahan ini.

Sekarang publik bertanya, awal pemerintahan di periode kedua saat ini, apa dan seperti apa program 100 hari kerja perintahkan AMR, dan dimana pergi Bupati Aliong pasca dilantik sehingga baru kembali ke daerah.

Taliabu butuh sentuhan kerja, bukan pencitraan. Sebagai anak negeri Taliabu tidak butuh janji, tapi butuh kepastian pembangunan.

Akhir-akhir ini, anak negeri dan rakyat Taliabu dipermalukan oleh pemerintah daerah Taliabu sendiri, rakyat diperlakukan atas aib birokrasi, yakni sejumlah Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dipalang oleh pemilik rumah karena tidak membayar kontrakan yang dijadikan perkantoran oleh OPD Pemkab setempat.

Masalah lainya, oknum kontraktor memalang kantor PUPR Taliabu karena hanya persoalan tuntutan pencairan proyek. Dari cerminan awal pemerintahan kedua sekarang, rakyat Taliabu malah disuguhkan dengan masalah-masalah yang tidak dewasa, bukan konsep berbenah yang dikampanyekan.

Kelakuan Kontraktor dan Visi-Misi AMR

Untuk menginginkan terlaksana pembangunan di Kabupaten Pulau Taliabu ini tak hanya ada masalahnya pada Dinas terkait melainkan pihak rekananlah yang menjadi peran penting dari terlaksananya suatu proses pembangunan.

Melihat fakta pada dua tahun terakhir dapat disimpulkan semua masalah ada pada pihak rekanan (Kontraktor). Bukan tanpa dasar banyak pekerjaan proyek pembangunan di Taliabu ini yang mangkrak dan asal jadi yang ditangani oleh oknum kontraktor.

Itu semua bukan anggaran yang sedikit jika diakumulasikan bisa mencapai ratusan miliar. Ini tak bisa dianggap biasa melainkan ini harus menjadi evaluasi, tidak boleh tidak oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait.

Dilihat dari masalah ini, sampai kapan rakyat akan menikmati hasil dari pembangunan itu semua. Jika pemerintah daerah pun ikut mendorong proses monopoli proyek yang diserahkan pada satu oknum saja.

Jika hal ini masi terjadi pada tahun ini dan tahun – tahun yang akan datang, lalu sampai kapan rakyat Taliabu menikmati pembangunan. Kapan rakyat ini bisa berjalan dan atau melintas pada ruas jalan yang tidak berlumpur dan berlubang.

Taliabu berbenah bukanlah slogan semata melainkan harus dibuktikan dengan tindakan nyata tak sebatas niat di hati dan do’a. Semua butuh proses akan tetapi tak hanya sebatas ucapan belaka. 

Kurangi Bajalan dan Fokus Berbenah

Perjalanan pemerintahan pada periode pertama dibawa kendali Aliong Mus dan Ramli, masih butuh banyak sentuhan kebijakan baik pembangunan infrastruktur di semua sektor untuk masyarakat di 71 Desa pada 8 Kecamatan di wilayah setempat. 

Permasalahan infrastruktur perkantoran sebagai instrumen pendukung bagi jalanya pelayanan birokrasi seperti kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga perlu mendapat perhatian. Ini karena nyaris dalam satu periode pemerintahan, OPD Taliabu, rata-rata masih mengontrak rumah warga untuk melakukan aktifitas perkantoran-nya. Begitu juga dengan gedung baru kantor DPRD dan Kantor Bupati yang dibangun sejak 2016 lalu, sampai sekarang belum selesai. Untuk itu, permasalahan tersebut harus menjadi perhatian sebagai pembuktian kinerja AMR dihadapan masyarakat Taliabu pada periode kedua ini.

BACA JUGA : Periode Pertama Usai, Ini Tugas AMR Untuk Periode Kedua

Taliabu Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera adalah impian semua.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *