Dituduh Gerakkan Massa Kecam Syamsul Rizal, Wakil Wali Kota Tidore Angkat Bicara

Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.(Istimewa).
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.(Istimewa).

Beritadetik.id – Tuduhan Bakal Calon Wali Kota Tidore Kepulauan, Syamsul Rizal yang menyebut adanya oknum pejabat menggerakkan massa untuk aksi di depan Polres Tikep pada beberapa waktu lalu ditanggapi datar Wakil Wali Kota Muhammad Sinen.

“Terkait tuduhan itu keliru, yang jelasnya ucapan atau kata-kata kotor yang dilontarkan oleh beliau (Syamsul) kepada warga Oba telah membuat banyak pihak termasuk saya wakil kepala daerah juga ikut tersinggung dan tak terima,”kata Muhammad Sinen kepada beritadetik.id, Ahad (2/10/2022).

Ketua DPD I PDI-P Maluku Utara itu lanjut menegaskan, aksi yang dilaksanakan masyarakat Oba pada beberapa waktu lalu adalah murni gerakan yang dibangun tanpa ada tendensi politik di dalamnya.

Bacaan Lainnya

“Saya Wakil Wali Kota dan juga Wali Kota Tidore sebagai kepala daerah juga merasa tersinggung dengan ucapannya, apalagi masyarakat yang secara terang-terangan dijatuhkan harkat dan martabatnya oleh yang bersangkutan,”katanya.

Terkait masalah ini, lanjut ayah Erik, dirinya sebagai Wakil Wali Kota bersama Wali Kota Capt. Ali Ibrahim memiliki tanggung jawab dalam melindungi masyarakat di wilayah setempat dari hal-hal yang menggangu kenyamanan mereka.

“Masyarakat Oba itu juga warga kami, jadi ketika ada pihak-pihak tak bertanggung jawab dengan sengaja menginjak-injak harkat dan martabat mereka, kami sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah berkewajiban melindungi dan menjaga ketentraman masyarakat,”imbuhnya.

Di tempat terpisah, Bakal Calon Wali Kota Tidore, Syamsul Rizal bertempat di Cafee Ace Tanah Tinggi Kota Ternate, Sabtu (1/10) mengatakan, aksi massa yang digelar di Polres Kota Tidore Kepulauan pada beberapa waktu lalu sengaja digerakkan oleh Oknum Pejabat Pemkot Tidore insial MS.

“Saya menilai aksi yang digelar dalam beberapa pekan ini ditengarai oknum yang ingin menyudutkan saya dengan memanfaatkan narasi candaan terbatas yang saya sampaikan,”ungkapnya.

Untuk diketahui, polemik ini berawal dari potongan video viral berisi pidato Bakal Calon Wali Kota Tidore Kepulauan, Syamsul Rizal yang menggunakan diksi atau istilah Keto (mabuk) dan Sanger yang ditujukan ke warga masyarakat di wilayah Oba.

Pidato Syamsul yang dinilai berbau rasis tersebut disampaikan saat melaksanakan silaturahmi di Kelurahan Mareku, Kecamatan Tidore Utara, Jumat, 23 September 2022.

Potongan video berdurasi 30 detik yang viral lewat media sosial (Facebook) dan pesan WhatsApp yang membuat sejumlah pihak tersinggung itu membuat Rizal menyampaikan permohonan maaf secara terbuka lewat media online pada beberapa waktu lalu.(red).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *