Beritadetik.id – Peletakan batu pertama pembangunan rumah Pastori di Dusun Lamaito Desa Lifofa, Kecamatan Oba Selatan, Tidore Kepulauan menuai pro dan kontra.
Pendeta Kalvari Pantekosta Missi Indonesia, Fensi Muhibu mengatakan peletakan batu pertama rumah Pastori yang dilakukan oleh Camat Oba Selatan dan Pendeta GBI menyalahi aturan.
“Kegiatan ini mendapat penolakan dari jemaat, karena itu apa yang di sampaikan oleh Camat Oba Selatan terkait dengan kehadiran kami di kegiatan tersebut, semuanya adalah bohong,”katanya.
Pendeta Fensi meminta Camat Oba Selatan mengikuti hasil keputusan rapat bersama dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
“Kesepakan antara Pemkot dengan Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Tidore Kepulauan, Jemaat serta tokoh masyarakat Dusun Lomaito, semuanya sudah jelas dan itu yang haru diikuti,”ujarnya.
Sekertaris Gereja GMIH Eben Haezer, Yilince Parias mengatakan bahwa seharusnya sebelum Camat melakukan kegiatan tersebut.
Dia bilang, Camat Oba Selatan harusnya terlebih dahulu menyampaikan kepada jemaat, agar apa yang dilakukan tidak keluar dari hasil keputusan dan kesepakatan bersama yang dibuat.
“Jika apa yang jadi komitmen bersama ini diabaikan, maka pembangunan rumah Pastori GBI, kaji Jemaat GMIH Eben Haezer akan bertindak untuk membongkar kembali pondasi tersebut,”tegasnya.
Sebelumnya Camat Oba Selatan, Munasir Hi Halek melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah Pastor GBI dengan dalil kesepakatan.(al/red).
