Beritadetik.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Morotai, Senin (28/04/2025), menegaskan bahwa Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang dibangun di wilayah tersebut sepenuhnya milik masyarakat Pulau Morotai.
Penegasan ini disampaikan saat meresmikan pelabuhan perikanan Daeo Majiko, di mana ia menyapa hangat Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua.
“Pak Bupati, yang kita bangun ini milik masyarakat Pulau Morotai, yang dibantu oleh JICA, diperuntukkan adalah untuk masyarakat Morotai,” tutur Wahyu Trenggono.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengelolaan SKPT akan dilakukan secara profesional oleh tim khusus yang disiapkan dan diawasi dengan baik. Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.
“Artinya, di sini kalau ada putaran ekonomi yang cukup kuat, maka multiplier effect-nya juga akan banyak, dan itu akan memberikan manfaat besar kepada masyarakat dan Pemda Morotai,” imbuhnya.
Pembangunan SKPT ini, menurut Wahyu Trenggono, merupakan bagian dari misi Asta Cita Presiden untuk mendorong pemerataan pembangunan berbasis wilayah, melanjutkan pengembangan infrastruktur strategis, dan menggali potensi ekonomi baru sebagai tulang punggung pertumbuhan masa depan.
“Seperti yang dicanangkan Pak Presiden, kita harus kuat dalam swasembada pangan. Ya, karbohidrat alhamdulillah periode awal ini kita sudah surplus tentang beras, dan kita berharap ke depan surplus juga terhadap protein, dan protein masa depan itu adalah berbasis karbohidrat,” terangnya.
Ia juga menekankan potensi besar sektor kelautan yang belum sepenuhnya tergali.
“Bapak Ibu bersyukurlah karena ini adalah eranya dimulai dari Morotai untuk menyongsong masa depan, kita akan melihat potensi-potensi besar yang ada di laut,” bebernya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk mendukung penuh pembangunan pelabuhan tersebut dan akan terus berjuang agar pada akhir 2027, pelabuhan ini menjadi terintegrasi, produktif, dan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi Pulau Morotai.(ul)
Editor: M. Bahru Kurung