Beritadetik.id – Tiga Kepala Sekolah (Kepsek) pada Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Malifut dinonjobkan oleh Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Ir. Frans Manery.
Tiga kepsek yang dinonjobkan itu adalah Ajwan Asfan ( Kepsek SD Inpres Tafasoho), Ismar Jacub (Kepsek SD Inpres Senter) dan Kepsek SD Inpres Mailoa Rainun Hi Abdul Rasyid.
Alasan ketiganya dinonjobkan karena diduga terlibat politik praktis jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Menyoroti masalah tersebut, salah satu tokoh masyarakat Malifut, Sahril Tahir menilai keputusan kadis pendidikan dan BKD Halmahera Utara tidak berdasar.
“Kalau memang ada kesalahan atau mereka ber tiga melakukan pelanggaran, ya sah-sah saja, tapi ini nonjob tanpa bukti kuat atas pelanggaran yang dilakukan,”ucap Sahril, Sabtu (16/12).
Menurutnya pencopotan jabatan seseorang harus didasari bukti, bukan hanya berdasarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Saya menilai ini karena soal politik 2024 nanti, ada kepentingan salah satu partai, sehingga skema ini di mainkan untuk mencopot kepsek yang tidak sejalan,”tandasnya.
Di tempat terpisah, salah satu pemuda Malifut yang enggan namanya dipublis menjelaskan tiga oknum kepala sekolah tersebut terang-terangan terlibat politik praktis.
“Mereka bertiga secara terang-terangan menyatakan sikap politik kepada salah satu partai dan berkampanye kepada salah satu kandidat,”ungkapnya.
Dia menambahkan, satu dari tiga Kepsek yang ada, diketahui secara terang-terangan melakukan kampanye serta intimidasi dan ancaman kepada tenaga guru di sekolah.(fic/red).
Penulis : Fransisko Mandalika
Editor : Ridho Arief