Politik Tempat Pinang, Strategi Menuju 2024

Pengertian politik perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, politik adalah suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup bermasyarakat Konsep politik diterapkan di seluruh dunia.

Politik biasanya berkaitan dengan pemerintahan. Istilah ini bisanya mengacu pada bagaimana cara negara diatur, serta cara pemerintah membuat aturan dan hukum. Politik juga bisa dilihat pada  organisasi partai politik.

Politik merupakan konsep yang sudah diperkenalkan sejak zaman Yunani. Pencetus konsep politik adalah Plato dan Aristoteles. Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya. Pengertian politik perlu disimak dari sejarahnya.

Bacaan Lainnya

Secara etimologi, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti kota yang berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan). Pegertian politik juga dikenal sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.

Politik merupakan cara orang yang hidup berkelompok membuat keputusan. Politik adalah tentang membuat kesepakatan antar manusia sehingga mereka dapat hidup bersama dalam kelompok seperti suku, kota, atau negara.

Tempat pinang siri dan kapur adalah tradisi masyarkat Dalam realitas kehidupan masyarakat negeri woso (Bicoli), makan Sirih pinang dilakukan setiap hari, baik dalam keluarga maupun bersama dengan para tetangga atau keluarga dekat.

Sirih pinang disiapkan pada satu tempat yang biasanya disebut sebagai “ femom gowo”, yang terbuat dari kayu dan dibuat berbentuk kotak persegi panjang. Di dalam tempat sirih pinang diletakkan sirih (buah sirih atau daun sirih), buah pinang, tenpakau, dan kapur.

Dalam masyarakat woso (bicoli) tradisi sirih pinang ini diwariskan kepada anak baik laki-laki maupun perempuan sejak usia dini. Sehingga ada orang tua yang sudah biasakan anaknya untuk makan sirih pinang sejak kecil, makan sirih pinang dilakukan sambil bercerita tentang studi anak-anak, masalah keluarga, pekerjaan, isu,isu politik yang ada di masyarakat ( baik gossip maupun fakta).

Penting untuk disamapaikan bahwa dalam masyarakat woso (bicoli), makan sirih pinang tidak dilakukan oleh kaum perempuan atau ibu-ibu saja tetapi juga orang laki-laki. Menurut para informan, “ pada saat makan sirih pinang bersama Masyarakat percaya bahwa dari segi kesehatan, makan sirih pinang sangat baik.

Kontestasi pemilihan umum di Indonesia selalu menarik untuk diikuti dan khusus di kabupaten Halmahera timur (Haltim), Maluku Utara (Malut). Dua tahun mendatang tepatnya pada tahun 2024, rakyat haltim akan menggelar hajatan besar politik untuk memilih anggota legislatif /DPRD Kabupaten Halmahera Timur.

Di sisi lain, ada fakta menarik terkait dengan pemilu tahun 2024 menurut perkembangan pemilih 2019 bahwa 2024 pemilih mengalami peningkatan yang cukup besar mendatang mayoritas pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap adalah mereka yang berada di rentang usia antara 17-40.

Menyikapi fakta-fakta di atas tentunya partai politik harus mengevaluasi strategi politik yang mungkin sukses menjaring banyak suara di tahun 2019 untuk menuju 2024. Generasi Muda milinial dikenal sebagai kelompok generasi yang kritis tapi cenderung apatis. Kritis terhadap berbagai isu kebijakan publik tetapi juga cenderung apatis terhadap isu-isu politik praktis.

Keengganan anak muda untuk terlibat dalam isu-isu politik praktis tidak terlepas dari pandangan buruk terhadap berbagai aktivitas politik itu sendiri. Aktivitas politik praktis seringkali dikonotasikan sebagai perbuatan jahat yang merujuk pada perbuatan adu domba, merusak persaudaraan, bahkan dalam fase yang lebih lanjut dapat menyebabkan polarisasi politik yang berujung pada perpecahan antar kelompok masyarakat. (*)

Penulis: Ikram Husen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *