Sanana, beritadetik.id – Merasa dianaktirikan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara, sejumlah sopir angkot dan warga masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sula terpaksa gotong royong perbaiki jalan provinsi yang alami rusak berat di wilayah setempat.
Perbaikan ruas jalan rusak di Desa Kabau, Kecamatan Sulabesi Barat, Kepulauan Sula itu, ikut dibantu oleh Camat Sulabesi Barat.
“Kita perbaiki jalan rusak di Sulabesi Barat ini karena ruas jalan yang status jalan provinsi ini sudah semakin parah dilewati pengendara,”kata salah satu sopir, Gen Kau Bren kepada beritadetik.id, Minggu (24/4).
Senada dengan Bren, sopir angkot lainnya, Safrudin Bilmona yang juga Warga Desa Kabau mengatakan, semenjak rusaknya jalan tersebut warga dan sopir angkot sangat menderita saat melintas ke Sanana, Ibu kota Kepulauan Sula.
“Kami sudah cukup lama menunggu pemerintah, karena itu secara terpaksa kami masyarakat dan Pemerintah Kecamatan serta tiga desa di Sulabesi Barat ambil langkah membenahi jalan rusak yang ada,”katanya.
Dijelaskan, kegiatan gotong royong yang dilakukan atas inisiatif masyarakat dan para Sopir di tiga desa, yaitu Desa Kabau Laut, Desa Kabau Darat, dan Desa Ona.
“Kami selaku sopir sekaligus warga mengucapkan banyak terima kasih kepada Camat Sulabesi Barat, karena telah membantu kami dalam mengurangi beban dan derita kami selama ini,”ungkap Safrudin.
Sembari mengatakan, kegiatan perbaikan jalan rusak tersebut difokuskan pada beberapa titik yang di anggap rawan kecelakaan yakni air kali Nahi, gunung Fatmia (Batu Merah,red) sampai dengan perbatasan Desa Ona.
Tak hanya itu, Safrudin menyentil, selaku warga, pihaknya tidak merasa adanya perhatian dari Pemprov dan DPRD Provinsi, sementara jalan Kecamatan Sulabesi Barat Kabupaten, Kepulauan Sula tersebut adalah tanggung jawab Pemprov.
“kami selaku masyarakat merasa Pemerintah Provinsi tutup mata, dan kami tidak diperlakukan adil, tidak pernah merasakan perhatian langsung dari Pemprov, padahal jalan ini adalah status ruas jalan Provinsi,”tutup Safrudin dengan kesal.(nox/red).