Demo Tuntut Pemerataan Pembangunan, Ini Jawaban Pemkot Tidore

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim dan Muhammad Senen saat menemui masa aksi di halaman Kantor Walikota, Kamis (2/9/2021). || Foto : (Al/beritadetik.id).

TIDORE – Puluhan Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Tidore Timur berunjuk rasa menuntut pemerataan pembangunan.

Aksi yang digelar di halaman Kantor Walikota setempat pada Kamis (2/9/2021) sekira pukul 10.00 WIT itu, karena mereka menilai dianaktirikan dalam hal pembagian kue pembangunan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) oleh Pemerintah Kota Tidore saat ini.

Koordinator Aksi Asrul Muhlis dalam pernyataannya menyampaikan, sejumlah masalah pelayanan publik yang selama ini dihadapi warga di Kelurahan Mafututu dan Jiko Cobo, Kecamatan Tidore Timur, membuat pihaknya bergerak menuntut keadilan.

Bacaan Lainnya

“Masalah jaringan Telekomunikasi (Internet), masalah akses jalan, lampu penerangan jalan, serta penaganan sampah yang kurang mendapat perhatian. Karena itu sikap kami adalah pemerintah kota Tidore segera mengambil langkah menjawab permasalahan ini,”ungkap Asrul.

Asrul bilang, permasalahan infrastrukur jalan yang rusak di Kelurahan Mafututu dan Jiko Cobo, Tidore Timur, setidaknya dari hasil penelusurannya ditemukan kurang lebih 139 lubang berukuran besar yang menganga di sepanjang jalan di wilayah tersebut. Terkait hal itu lanjut Asrul, jalan rusak tersebut sangat mengancam keselamatan warga saat berkendara.

“Khusus untuk di Kelurahan Mafututu ada terdapat 51 badan jalan berlubang atau rusak, sementara Jiko Cebo terdapat 88 lubang yang siap menanti mencelakakan warga. Kami minta ini dibenahi karena jalan lintas Mafututu-Jiko Cobo adalah jalan utama akses menuju ke Kota Ternate bagi masyarakat Tidore Timur dan sekitarnya,”ucapnya.

Tuntutan lainya, mahasiswa mendesak pemerintah Kota Tidore Kepulauan, agar segera melanjutkan proyek lampu jalan di Mafututu-Jiko Cebo yang dibiarkan mangkrak dalam beberapa tahun terakhir.

Berikutnya dari hasil survei lapangan mahasiswa KKN Kebangsaan pada tahun 2019 di Mafututu. Salah satu persoalan di kelurahan Mafututu (termasuk Jiko-Cobo) adalah soal sampah yang hampir tidak mendapat penaganan pemerintah.

Pantauan Beritadetik.id, para pendemo yang terlihat berorasi kurang lebih 1 jam di depan kantor Walikota, mereka berhasil ditemui Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Capt. Ali Ibrahim dan Muhammad Senen.

Di tengah pendemo, Wali Kota Capt. Ali Ibrahim berjanji untuk menindak lanjuti apa yang menjadi tuntutan mahasiswa yang disampaikan lewat unjuk rasa tersebut.

“Saya Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan Wakil Muhammad Senen, siap menindak lanjuti aspirasi warga lewat aksi yang digelar Solidaritas Tidore Timur,”ungkap Ali.

Setelah mendengar jawaban Wali Kota, pendemo membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan ketat dari puluhan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *