Dandim 1508/Tobelo dan Kapolres Halut bersama Forkopimda Halut Pertemuan Dengan PT. SAS Dan Masyarakat, Jumat (16/4/2021).
HALUT || Beritadetik.id — Komandan Kodim 1508/Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra dan Kapolres Halut AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso akhirnya turun tangan memediasi warga masyarakat Desa Momojiu Loloda Utara dengan pihak perusahaan PT. Sumber Ardi Swarna (SAS), pasca bentrok yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Pertemuan yang digelar pada Jumat (16/4/2021), bertempat di ruang rapat PT. SAS Desa Momojiu Loloda Utara, Jumat (16/4/2021), ikut dihadiri pihak Pemkab Halut diwakili Sekda Halut Yudhihard Noya, Kadis Nakertrans Halut Jefry Hoata, Camat Loloda Utara Yules Mangaro, Kades Momojiu Alfius Katuhe dan masyarakat. Dari pihak perusahaan PT. SAS yang hadir Gigi Ari Wardono.
Komandan Kodim 1508/Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra mengatakan, bentrok yang terjadi antara warga dengan pihaknya mengharapkan tak lagi terulang kedua kalinya.
“Kehadiran perusahaan ini pasti memberikan manfaat bagi masyarakat. Manfaatnya adalah terbukanya lapangan kerja bagi warga di wilayah lingkar tambang PT. SAS,”kata Dandim Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra.
“Jika ada masalah jangan melapor ke orang luar, tetapi harus melaporkan kepada Kepala Desa anggota saya yaitu Babinsa dan juga Bhabinkamtibmas yang ada disini, mereka siap menjembatani dan membantu masyarakat, karena kalau melapor keluar dampaknya pasti tidak baik dan dapat menimbulkan masalah baru, komunikasikan dengan baik disini pasti ada solusinya,”ungkapnya.
Dandim juga berharap pihak PT. SAS agar selalu membuka diri dengan masyarakat untuk selalu menjalin komunikasi. “Jika ada keluhan masyarakat silahkan warga berkoordinasi dengan pihak perusahaan, begitu juga pihak perusahaan harus membuka diri untuk merespon aspirasi warga,”ujarnya.
Ditegaskan, TNI/Polri dalam melakukan pengamanan di perusahaan yang pastinya tidak menjadi penindas, melainkan mengayomi dan membantu masyarakat. “Saya minta kepada masyarakat sekitar jangan mau terprovokasi oleh oknum-oknum dari luar yang memanfaatkan para masyarkat untuk kepentingan pribadi,”imbuh Dandim.
Kapolres Halut AKBP Priyo Utomo Teguh Santoso mengatakan, peristiwa yang terjadi di PT. SAS dengan Warga Momojiu harus diselesaikan secara baik-baik, agar aktifitas perusahaan tidak menjadi terganggu.
“Intinya jika ada masalah duduk bersama dan selesaikan dengan kepala dingin agar tidak menimbulkan gejolak,”ujar Kapolres.
Diketahui, pada Kamis (8/4/2021) pekan lalu, warga Desa Momojiu Loloda Utara bentrok dengan karyawan PT. Sumber Ardi Swarna (SAS). Bentrok ini dipicu aktifitas penambangan pasir besi di wilayah setempat dianggap menyalahi kesepakatan.
Pasalnya, warga di wilayah tersebut tidak menerima penambangan pasir besi itu dilakukan di hutan karena dianggap bertentangan dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. SAS.(bur/red).