Bencana Alam Mewarnai Hari Kemerdekaan RI ke-80

Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu pukul 13.30 waktu setempat.

Beritadetik.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) mencatat sejumlah bencana yang terjadi menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

BNPB mencatat 2 kejadian bencana baru yang terjadi sejak Sabtu (16/8/2025) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (17/8) pukul 07.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari Dalam siaran pers yang diterima Beritadetik.id, membeberkan bahwa, kejadian pertama yakni kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu pukul 13.30 waktu setempat.

Bacaan Lainnya

Api membakar kebun sawit milik warga seluas 2 hektare yang berada di Desa Gunung Tua Jae, Kecamatan Padang Bolak. Api berhasil dipadamkan di hari yang sama pada pukul 14.00 WIB.

Longsor di Kota Ambon, 1 rumah rusak sedang dan 2 rumah rusak ringan:

Sementara di Kota Ambon, Provinsi Maluku, tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Leitimur Selatan pada Sabtu kemarin. Longsor ini dipicu hujan yang terjadi sejak dua hari sebelumnya atau sejak Kamis (14/8/2025). Akibatnya, sebanyak 15 unit rumah terdampak, 1 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak ringan.

BPBD Kota Ambon segera melakukan penanganan darurat dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendata kerugian dan memberikan bantuan logistik. Adapun bantuan yang diberikan di antaranya sembako, terpal, sekop, gerobak, dan karung.

Gempa di Kabupaten Poso M5, 8:

Selain itu, di pagi hari bertepatan dengan hari kemerdekaan, Gempa mengguncang Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada pukul 5.38 WIB. Gempa berkekuatan M5,8 mengguncang Kabupaten Poso.

Hingga Minggu (17/8/2026) pukul 12.00 WIB, dilaporkan 32 orang luka-luka, 16 orang luka berat dilarikan ke Rumah Sakit Poso, 6 orang luka dirawat di Puskesmas Tokorondo, dan 10 lainnya masih dalam pendataan lokasi perawatannya.

Data sementara, 37 unit rumah rusak dengan rincian Desa Tangkura 14 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan), Desa Towu 4 unit rumah rusak berat dan 1 unit rumah rusak ringan, Desa Lape 8 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan), Desa Maranda 4 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan).

Selain itu di Desa Tokorondo, tercatat 2 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan), Desa Patiwunga 2 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan), Desa Bega 1 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan), dan Desa Kilo 1 unit rumah rusak (belum terverifikasi kerusakan).

Hingga kini, BPBD setempat masih melakukan pendataan apakah ada warga yang mengungsi akibat gempa. Sementara itu, gempa susulan masih terus terjadi hingga saat ini.

Menyikapi kejadian bencana yang terjadi, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan kebakaran di sekitar lahan yang mudah terbakar.

Sementara untuk kejadian gempa di Kabupaten Poso, masyarakat diimbau untuk tetap waspada menyikapi gempa susulan yang masih terjadi hingga kini. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tetap.mengikuti arahan dan informasi resmi dari BNPB, BMKG, dan BPBD.(pte/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *