Dibiarkan Terbengkalai, Bangunan Sekolah di Morotai Ini Diduga Jadi Sarang Maksiat

Gedung megah SMP Unggulan 5 di Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya yang tak terurus.(Foto : M. Bahrul Kurung/beritadetik.id).
Gedung megah SMP Unggulan 5 di Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya yang tak terurus.(Foto : M. Bahrul Kurung/beritadetik.id).

Beritadetik.id – Gedung megah SMP Unggulan 5 di Desa Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, yang dibangun pada tahun 2021, kini terbengkalai.

Bangunan dengan 8 ruangan kelas yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu bagi generasi muda di wilayah setempat justru diduga menjadi sarang maksiat.

Pantauan beritadetik.id pada Selasa (22/10), kondisi bangunan sekolah yang dibangun menggunakan APBD Morotai itu semakin memprihatinkan. Plafon dan pintu telah ambruk, sementara rumput liar merambat dinding-dinding bangunan.

Bacaan Lainnya

Roni, warga Desa Cendana, mengungkapkan bahwa gedung sekolah tersebut tidak pernah digunakan sejak awal pembangunan.

“Bangunan ini seharusnya berada di Desa Sopi, namun kemudian dipindahkan ke sini,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas proyek gagal ini.

“Kalau itu dibangun tahun 2021, ruangannya ada 8 unit. Kalau mobilernya sudah ada, cuma tidak diisi atau difungsikan,” katanya.

Kejadian ini menjadi bukti nyata pemborosan anggaran dan kurangnya pengawasan dalam proyek pembangunan sekolah.

Pertanyaan besar muncul, mengapa gedung sekolah yang telah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit ini justru dibiarkan mangkrak dan menjadi tempat yang tidak berguna?

Pemerintah daerah perlu segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini.

Investigasi mendalam harus dilakukan untuk mengungkap penyebab kegagalan proyek ini dan siapa saja yang bertanggung jawab.

Selain itu, perlu ada upaya untuk memperbaiki gedung sekolah tersebut agar dapat dimanfaatkan kembali untuk kepentingan pendidikan.(ul).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *