Beritadetik.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate menyebutkan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) jika membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan dana senilai Rp.1,69 Triliun.
Diketahui, pembangunan RSUD yang dikerjakan PT. WIKA sebelumnya dikhawatirkan DPRD Ternate, bahwa anggaran sebesar 1,69 T difungsikan untuk pembangunan tersebut akan mempengaruhi APBD.
Tidak hanya itu, bahkan dikatakan DPRD juga merugikan Daerah yang nantinya memicu kebangkrutan dan berakibat fatal pada visi-misi Walikota M. Tauhid Soleman.
Pemkot Ternate melalui Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly mengatakan, apabila ada keraguan pembangunan RSUD mempengaruhi APBD, maka pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Usaha (KPBU).
“Dan kerja sama itu tentu tidak Sekedar mengandalkan APBD murni, tapi untuk melakukan investasi diluar dari itu,”ungkap Rizal kepada beritadetik.id, Selasa 4 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, investasi KPBU pada tentunya sesuai dengan Perpres nomor 38 tahun 2015 tentang kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
“Salah satu bidang dalam kerjasamanya adalah bidang Kesehatan (RSUD) yang dilakukan Pemkot bersama PT WIKA itu, “sebut Rizal.
Jadi model kerjasama 10 tahun itu yang dimulai dari tahun 2025-2034 ada masa pemanfaatan operasional yang nantinya memberi nilai tambah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).
Olehnya itu kata Rizal, DPRD jangan khawatir karena Pemkot akan melakukan konsultan ke pihak terkait untuk dapat memastikan, sehingga jumlah anggaran Rp.1,69 T dapat dimasukkan dalam pendapatan usaha dari operasional RSUD yang juga berdampak positif pada APBD.
“Pihak PT. WIKA sudah membuat proyeksi 10 tahun terhadap pemanfaatan RSUD, agar nilai 1,69 T nantinya terinput di APBD. juga di dalamnya terdapat pendapatan hasil operasional ketika RS ini mulai beroperasi. Jadi biaya 1.69 T ini tak akan membebani APBD, “ucapnya.
Ditambahkan, OPD juga dimanfaatkan untuk menarik retribusi berbasis digitalisasi sebagai salah satu cara dalam menambah APBD.
“Contoh beberapa usaha yang akan mendukung di zonasi reklamasi Kalumata (Lokasi Pembangunan) RSUD diantaranya lantai dasar nantinya dijadikan tempat usaha diluar aktivitas kesehatan, “terang Rizal.
Pemkot melalui Persatuan Insinyur Indonesia (PII) lembaga penjamin itu akan mendapatkan alokasi anggaran, entah metodenya pakai DAU atau juga DAK. Dan ketika RSUD sudah di bangun, maka komitmen Pemkot memperhatikan keselamatan warga akan terjamin.
Sambung Rizal, kemungkinan prioritas DAK untuk membantu RSUD adalah berupa fasilitas alat kesehatan yang lengkap, bahkan kehadiran RSUD juga akan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Pemkot suda mematangkan kerja sama dengan PT. WIKA untuk fokus lakukan evaluasi bahwa sudah sejauh mana tahapan pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Ternate, “katanya.
Sembari menyatakan melalui rapat bersama PT. WIKA sudah banyak hal-hal teknis yang di bicarakan terkait pembangunan RSUD. (ian/red).
Peliput: Alfian Hatari
Editor: Awan