Demo di Maluku Utara, 2 Pelajar Ikut Diamankan Polisi, Halmahera Utara Pendemo Sempat Ricuh

Aksi Mahasiswa di Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 11 April 2022.|| Doc : (beritadetik.id).

Ternate, beritadetik.id – Aksi demo ribuan mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Senin (11/4) di depan kantor Walikota Ternate sempat diwarnai kericuhan.

Aksi yang berlangsung pukul 10.30 pagi sampai 17:00 WIT sore, pendemo sempat bersih tegang dengan aparat. Tidak itu saja, sejumlah pendemo terlihat melempari aparat dengan menggunakan batu.

Situasi gerakan yang makin memanas tersebut membuat pihak keamanan menggerakkan Watercanon dan melepas gas air mata ke arah pendemo.

Bacaan Lainnya

Dalam insiden tersebut, tercatat 6 orang pendemo diamankan Polisi, dua diantaranya berstatus pelajar.

Seorang pelajar saat ikut diamankan Polisi.

Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Kapolres mengatakan, enam orang yang diamankan berinisial AL (23 tahun), SU (17 tahun), SS (19 tahun), AF (15 tahun), F (21 tahun), dan AL (23 tahun).

Kata dia, enam orang yang diamankan ini akan dibawa ke Mapolres Ternate untuk di dokumentasi data-data dan tindakan kesalahan mereka seperti apa bentuk kesalahannya.

Aksi di Halmahera Utara Bentrok

Di Kabupaten Halmahera Utara, ratusan mahasiswa dari beberapa Kampus di Tobelo ikut turun berunjuk rasa di halaman Kantor Bupati Halmahera Utara.

Pantauan beritadetik.id, aksi di Tobelo dilaksanakan mulai pukul 11:05 WIT dan sempat terjadi kericuhan.

Dalam aksi itu, pendemo ikut membentangkan spanduk bertuliskan “Turunkan Harga BBM dan Sembako”.

Koordinator Aksi, Rivaldo Dijini menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah pusat menaikan Harga BBM sangat merugikan ekonomi rakyat kecil.

Rivaldo juga manambahkan menaikan harga BBM ini juga sangat berdampak pada tarif angkutan umum di Kabupaten Halmahera utara .

Aksi di Morotai Pendemo Bakar Ban

Puluhan mahasiswa di wilayah Kabupaten Pulau Morotai yang mengatasnamakan (Unipas Bergerak) melakukan aksi unjuk rasa dan menyuarakan sejumlah tuntutan kepada DPRD Kabupaten Pulau Morotai.

Aksi yang digelar para mahasiswa tersebut pendemo membawa sejumlah isu dan masalah yang menjadi isu kebangsaan seperti kenaikan harga BBM dan lainnya.

Koordinator aksi, Muhamad Nathan menyebutkan, situasi masyarakat saat ini di dirugikan atas kebijakan pemerintah pusat dalam menaikan harga BBM serta harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako).

Pendemo di wilayah Morotai juga menyentil masalah kenaikan PPN yang pada awalnya 10 % dan dinaikkan pemerintah pusat menjadi 11 %.

Kenaikan tarif PPN tersebut dikuatirkan akan meningkatkan harga distribusi barang, kenaikan harga barang, dan jasa.

Aksi Baratib Tidore Kepulauan

Di wilayah Kota Tidore Kepulauan, ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Rakyat Tidore Bergerak (Baratib) ikut geruduk Kantor Walikota dan DPRD Kota Tidore.

Aksi yang dikoordinatori lapangan Irman Kader, ikut menyuarakan tuntutan yang sama seperti halnya yang disuarakan pendemo di sejumlah daerah di Maluku Utara.(tim/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *