Sempat Kabur dari Lapas, Napi Pembunuhan di Ternate Nyaris Dihajar Keluarga Korban

Keluarga Korban Pembunuhan saat mengamuk di Lapas Kelas IIA Jambula Ternate, Rabu (25/8/2021).|| Foto : (Hasby/Beritadetik.id).

TERNATE – Aksi pelarian terpidana kasus pembunuhan,  Muhammad Kasim Hafel alias Upi (33 Tahun) dari Lapas Kelas II A Ternate Maluku Utara pada Selasa dinihari memicu luapan amarah keluarga korban AM.

Pelampiasan kemarahan keluarga korban ini terjadi di Lapas Kelas IIA Jambula, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Rabu, (25/8/2021) sekira pukul 14.00 WIT.

“Kami selaku pihak keluarga AM yang menjadi korban pencurian disertai pembunuhan oleh pelaku ini, mempertanyakan bagimana bisa seorang Napi Pembunuh ini bisa lolos dari terali Lapas,”ucap sejumlah Keluarga korban di Lapas Jambula Ternate dengan kesal.

Bacaan Lainnya

Pantauan beritadetik.id, luapan kemarahan keluarga korban ini terjadi saat aparat kepolisian hendak menyerahkan Napi yang ditangkap di Kecamatan Pulau Hiri tersebut pada Rabu (25/8).

Kejadian ini terjadi saat bus polisi yang membawa pria asal Manado Sulawesi Utara ini tiba di depan pintu masuk Lapas, tiba-tiba, seorang pemuda yang diketahui kakak Korban yang sudah dalam kondisi emosi mendekati bus tersebut namun dihadang beberapa anggota Polisi.

Tak terima dihadang, kakak korban pun saling cekcok dengan aparat kepolisian karena tidak merasa puas atas kejadian kaburnya pelaku yang diketahui membunuh sang adiknya pada 2013 silam.

Aksi saling dorong dan tarik menarik antara petugas keamanan dengan keluarga korban pun terjadi pada saat pelaku diturunkan dari bus. Tak sanggup membendung amarah keluarga korban, polisi pun terpaksa membentuk barikade untuk menghalangi keluarga korban.

Satu sisi, Muhdar Adam, ayah Korban (MR) yang turut berada di lokasi tampak terlihat hanya bisa terdiam saat menyaksikan orang yang telah merenggut nyawa putri satu-satunya itu dibawah masuk ke dalam Lapas Jambula pada Rabu Sore tadi.

Dihadapan Kepala Lapas Kelas IIA Jambula Ternate Maman Hermawan, ayah korban, Muhdar menyatakan sang napi sangat luar biasa, karena bisa kabur dari penjagaan Lapas.

“Saya punya anak hanya satu, dia (Pelaku) bunuh. Cuma saya diam dan ikhlaskan saja. Luar biasa dia pelaku ini bisa lari dari terali besi,”kata ayah korban sambil mencucurkan air mata.

Ayah korban ini juga bilang, ia sempat geram mendengar informasi sang pelaku yang merenggut nyawa anaknya kabur dari Lapas.

“Pelaku semestinya dihukum mati, karena terlalu sakit mengingat peristiwa delapan tahun silam yang menimpa anak saya akibat dari perbuatan pelaku. Saya percaya bahwa petugas lapas tidak mungkin bersekongkol turut membantu pelarian sang terpidana ini,”tutupnya.(bix/red).

Peliput : Hasbi Salasa
Editor : Ridho Arief

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *