Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, Sukardinan Budaya (kiri), Kabag Pemerintahan Amrul dan Kepala DPMD (kanan) .|| Foto : Beritadetik.id.
Bobong || Beritadetik.id — Sikap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mansu Mudo, dan Kepala Bagian Pemerintahan (Pemkab) Pulau Taliabu Amrul Badal tak layak dicontoh.
Pasalnya, meski kedua pejabat ini sudah dipanggil beberapa kali oleh Komisi I DPRD Pulau Taliabu untuk menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diagendakan, namun keduanya tetap cuek, dan membuat geram sejumlah wakil rakyat di wilayah itu.
“Sudah masuk panggilan yang kedua kalinya kami mengundang kedua pimpinan OPD tersebut, namun tidak hadir-hadir, padahal agenda ini sangat penting karena terkait kepentingan dan hak masyarakat,”ucap Ketua Komisi I DPRD Pulau Taliabu, Sukardinan Budaya kepada beritadetik.id, Rabu (9/6).
Sukardinan menegaskan, agenda RDP yang nanti dilakukan tersebut berkaitan dengan masalah yang terjadi di desa, dan juga menyangkut pembebasan lahan warga di Todoli dan juga di desa lainya yang hingga kini belum di selesaikan seluruhnya oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat.
“Rabu hari ini (kemarin,red) Komisi I mengagendakan RDP bersama Bagian Pemerintahan untuk mengevaluasi sudah sejauh mana tindak lanjut dari permasalahan pembebasan lahan warga. Kemudian untuk DPMD itu adalah masalah pembayaran tunjangan dan gaji aparat desa, serta masalah pemberhentian aparat desa yang dilakukan sejumlah kades di Taliabu,”ucap Politisi PKB Pulau Taliabu itu.
Mantan Sekretaris Tim Pemenangan Aliong Mus – Ramli (AMR) ini sembari menegaskan, terkait ketidakhadiran pimpinan kedua OPD tersebut membuat pihak komisi 1 DPRD merasa geram dan akan mengambil langkah tegas menyurat ke Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus untuk memberikan sanksi terhadap kedua pejabat yang merusak hubungan kemitraan dengan DPRD setempat.
“Kami akan mengusulkan ke pimpinan DPRD untuk menyurat ke Bupati agar berikan sanksi pada pimpinan OPD yang terkesan membandel itu,”pungkasnya.(mri/red).
Reporter : Mohri
Editor : Redaksi
