Pasca Pembunuhan di Hutan Patani, Warga Patani Timur Masih Dihantui Ketakutan

Kapolsek Patani, IPTU Sudarlim saat diwawancarai Reporter Beritadetik.id, Selasa (4/5/2021).

HALTENG || Beritadetik.Id –Pasca tragedi pembunuhan tiga warga di kawasan Hutan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, pada 20 Maret 2021 lalu, kini masih menyimpan rasa trauma bagi warga di wilayah setempat.

“Sejak tragedi pembunuhan yang terjadi di kawasan hutan Patani, tepatnya di kali Gowonle dekat Gunung Damuli, Patani Timur pada Maret lalu, saat ini warga masyarakat masih trauma ketika hendak pergi ke kebun. Jika dipaksakan ke kebun, itu pun tidak bisa sendiri, melainkan harus lebih dari tiga sampai empat orang,”kata Nasir, salah satu warga Patani Timur kepada beritadetik.id, Rabu (5/5).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, warga masyarakat, khususnya Desa Masure, Peniti, Damuli, Desa Nursifa, serta warga Desa Masure, Kecamatan Patani Timur yang hendak ke kebun menjadi tidak bebas. Bahkan selama Ramadhan ini aktifitas warga yang biasa masuk hutan untuk memanen hasil perkebunan pala mereka pun dihantui ketakutan pasca tragedi pembunuhan itu.

Diketahui, Pada Maret 2021 lalu, tiga warga masing-masig Alm H.Masani (55) Warga Desa Masure, Patani Timur, Yusuf Kader (35) Warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, dan Risno Muhlis (33) Warga Desa Soma, Kecamatan Malifut, ditemukan tewas di kawasan kali Gowonle, tepatnya di Hutan Patani Timur. Tewasnya tiga warga tersebut karena diduga di bunuh oleh orang tak di kenal (OTK).

Terkait peristiwa pembunuhan itu sendiri, meski sebelumnya pihak Kepolisian sudah terjun melakukan olah TKP, bahkan Tim Mabes Polri melalukan autopsi terhadap jenazah para korban, namun sejauh ini pihak Reserse Kirimal (Reskrim) Polres Halteng belum berhasil mengungkap pelaku dibalik pembunuhan itu.

Kapolsek Patani, IPTU. Sudarlim dikonfirmasi reporter media ini mengatakan, terkait kasus pembunuhan tersebut, pihaknya dari Polsek sebatas Back Up Tim Penyidik dari Polres Halmahera Tengah (Halteng).

Selain itu dia menjelaskan, terkait warga Masyarakat Patani Timur maupun Patani Utara yang masi mengalami gangguan psikologis pasca peristiwa pembunuhan tiga warga di wilayah setempat, pihaknya mengambil langkah dengan menerjunkan anggotanya untuk melakukan penjagaan di wilayah tersebut.

“Soal penaganan hukumnya itu wewenang penyidik Polres Halteng dalam melakukan penyelidikan. Yang pastinya pihak kepolisian tetap fokus dalam menangani perkara tersebut. Lebih jelasnya nanti konfirmasi hal ke Polres,”tandasnya.(awn/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *