Pulau Gebe, Halmahera Tengah./(foto: Istimewa).HALTENG || Beritadetik.Id — Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara, menganggap Manajemen PT. Fajar Bakti Lintas Nusantara (FBLN) abaikan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) kepada warga lingkar tambang Pulau Gebe.
“Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berdasarkan pemetaan sosial yang sudah dibicarakan sekaligus disepakati oleh PT.Fajar Bakti Lintas Nusantara (PT.FBLN) dengan pemerintah kecamatan dan juga pemerintah desa di Pulau Gebe tidak direalisasikan, karena itu kami mempertanyakan komitmen perusahaan tersebut,”ucap Sahril Hairun, Ketua DPC GPM, Jumat, (2/4/2021).
Dalam pertemuan itu, lanjut Sahril, pemerintah kecamatan dan Ppemerintah desa sudah merekomendasikan berbagai macam problem sosial dan lingkungan masyarakat yang di mana bersandar pada tupoksi masing-masing bidang, namun hasilnya sampai sekarang tidak ditindaklanjuti pihak perusahaan.
“Program pemberdayaan masyarakat lingkar tambang lewat program Pendidikan, Kesehatan,
Sosial Budaya, kemandirian ekonomi sebagaiman tertuang dalam peraturan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral ( ESDM) nomor 41 Tahun 2016 tentang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, jelas diatur hal itu, karena itu tidak ada alasan bagi perusaahan melaksanakan apa yang sudah direkomendasikan itu,”ujarnya.
Dari ketentuan lain yang diatur tentang hal ini, adalah Peraturan Menteri Energi Sumber Saya Mineral (ESDM) Nomor 25 tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang berkaitan juga dengan pemetaan program PPM di wilayah lingkar tambang tersebut.
“Kami menilai PT.FBLN dalam hal ini PT.BKPN, PT.SKM, PT.PMI yang melakukan aktivitas pertambanganya di Pulau Gebe, mengingkari janji strategis yakni Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang sudah rencanakan bulan kemarin,”kata Sahril dengan kesal.(awn/red).
Reporter :
Darmawan Jufri
