Beritadetik.id – Sebuah insiden menegangkan terjadi di Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan pada Selasa malam (26/11).
Pendukung dua pasangan calon bupati, yakni Rusli-Rio dan Deny-Qubais, terlibat adu mulut yang hampir berujung pada perkelahian fisik.
Peristiwa ini diduga dipicu oleh adanya praktik politik uang. Dalam keributan itu, uang tunai miliknya jatuh di depan Hotel Molokai.
Ruslan Ahmad, salah satu tim kampanye Deny-Qubais, mengklaim dirinya menjadi sasaran ancaman dari kelompok pendukung Rusli-Rio.
Menurut Ruslan, sekelompok orang dari kubu lawan datang dan mengancam akan membunuhnya.
“Mereka bilang mau pukul saya sampai mati,” ujar Ruslan menirukan ancaman tersebut. Situasi semakin memanas ketika Ruslan berusaha membela diri.
Ia mengaku sempat menantang kelompok tersebut untuk berduel secara jantan, namun akhirnya harus melarikan diri karena kalah jumlah.
“Mari kalau kalian laki-laki jentel kita sama-sama. Namun tiba-tiba saya hadapi satu dua orang, 2 menit kemudian 20 orang datang serobot dan saya lari. Uang saya jatuh di depan Hotel ,” ungkapnya.
Sementara itu, pendukung Rusli-Rio, Haidir, memberikan versi berbeda. Ia menyatakan bahwa awalnya kelompok mereka hanya duduk-duduk di dekat hotel. Namun, tiba-tiba ada teriakan provokatif yang membuat suasana memanas.
“Anak-anak berteriak bunuh. Itu bukan tujuannya ke Ruslan. Tetapi Ruslan menanggapi dengan perkataan siapa yang mau bunuh lalu Ruslan pergi mengambil benda keras,”ungkapnya.
Dia mengaku dirinya bermaksud memanggil Ruslan untuk menanyakan maksud perkataannya apa dan sudah berapa banyak dia bunuh orang.
Peristiwa ini semakin menguatkan dugaan adanya praktik politik uang yang marak terjadi menjelang pemilihan kepala daerah. Uang tunai yang jatuh menjadi barang bukti penting dalam kasus ini.
Pihak kepolisian setempat diharapkan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran dan menangkap pelaku di balik insiden tersebut.(ul).