Beritadetik.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah perbatasan, Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Universitas Pasifik (Unpas) Pulau Morotai bergerak cepat, Senin 23 September 2024.
Melalui program yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, tim ini telah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada guru Sekolah Dasar Negeri 11 Unggulan di Desa Tiley, Kecamatan Morotai Selatan Barat.
Sekolah yang terletak jauh dari pusat kabupaten dan memiliki keterbatasan akses ini, telah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak tahun ajaran 2023/2024.
Namun, tim menemukan bahwa guru-guru masih membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kurikulum ini, terutama dalam pelaksanaan proyek profil pelajar Pancasila.
Dengan anggaran sebesar Rp 26.957.000, program ini diharapkan dapat membantu guru-guru di SDN 11 Unggulan untuk lebih siap dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Tim, yang dipimpin oleh Ibu Irawati Sabban, bersama dengan anggota tim lainnya dan mahasiswa, telah bekerja keras untuk memberikan pelatihan yang berkualitas.
Fokus pelatihan adalah pada pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Dengan memilih tema “bangun jiwa dan raga serta gaya hidup berkelanjutan”, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter dan kompetensi yang dibutuhkan.
“Kegiatan ini sejalan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Irawati Sabban.
Pelatihan ini difokuskan pada penyamaan persepsi dan pemahaman tentang profil pelajar Pancasila serta sosialisasi pembelajaran berbasis proyek (P5).
Kedua tim kemudian merancang proyek P5 dengan tema yang sesuai dan mengevaluasi serta membuat dokumen perencanaan tiap semester.
Sebagai tindak lanjut, SD Negeri 11 Unggulan akan menjadi sekolah binaan program studi PGSD Universitas Pasifik Morotai.
Unpas Morotai berkomitmen untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi dengan melibatkan mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat. (ul)