Beritadetik.id – Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) Distrik Unipas Morotai menggelar unjuk rasa terkait hasil pertanian Holtikultura di Kabupaten Pulau Morotai.
Aksi ini berlangsung di Kantor Pertanahan Pulau Morotai Senin, (25/9/2023) sekira Pukul 9.25 WIT, pagi. Puluhan masa aksi sempat terlihat membakar sejumlah ban bekas di pintu utama halaman kantor.
Massa menilai pemerintah Kabupaten Pulau Morotai terkesan tak memperdulikan nasib petani holtikultura di wilayah setempat.
Menurut pendemo, Pemda selama ini tak memperhatikan masalah petani seperti kebutuhan alat pertanian, penyaluran air dan bibit-bibitan bagi petani di Desa Pilowo dan Desa Morodadi.
Selain itu, massa aksi juga meminta kepada Pj Bupati Umar Ali untuk segera mencopot Kadis Pertanian dari Jabatannya karena dianggap tidak mampu menangani persoalan petani holtikultura yang ada.
Kabid Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Agung Pono saat dikonfirmasi mengatakan, persoalan petani yang intens pihaknya sudah menyediakan kebutuhan pertanian.
“Jadi untuk lahan hamparan kebutuhan para petani kami sudah siapkan ada tiga sumur bor. Sehingga saya pikir kalau air tidak susah karena fasilitas mobil tangki air juga ada,”ungkapnya.
Menurutnya, pemberian bantuan terhadap petani lokal tidak ada tebang pilih, yang terpenting lahan pertanian dan tenaga kerja sudah siap pastinya bibit tanaman juga akan kami salurkan supaya benar-benar terpakai.
Dijelaskan, dalam tahun ini hampir semua bibit tanaman holtikultura para petani minta melalui tenaga penyuluh dan itu telah didistribusikan langsung ke petani.(ul/red).